Calon Jenderal AS Kini Harus Diwawancara Trump buat Naik Pangkat

18 hours ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth kini mewajibkan calon jenderal bintang empat untuk diwawancara langsung oleh Presiden Donald Trump jika ingin naik pangkat.

Tiga pejabat dan satu mantan pejabat AS melaporkan syarat tersebut diberlakukan Hegseth baru-baru ini terhadap posisi-posisi jenderal bintang empat. Namun, sejumlah pihak menilai syarat ini memperlambat proses promosi karena selain sarat politisasi, para calon juga sulit mendapatkan waktu untuk bertemu dengan Trump.

Dilansir dari New York Times, syarat wawancara langsung dengan Trump, yang notabene panglima tertinggi militer, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi politisasi jajaran tertinggi militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak menjabat presiden, Trump telah melanggar sejumlah norma yang melarang militer terlibat dengan urusan politik.

Bulan lalu, contohnya, Trump menyampaikan pidato di pangkalan militer Fort Bragg yang menyerang musuh politiknya, Gubernur California Gavin Newsom dan mantan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.

Di periode pertamanya menjabat, Trump juga telah memilih langsung tiga jenderal militer untuk peran sipil tertinggi dan berulang kali menyebut para jenderal sebagai "jenderal saya."

Juru bicara Gedung Putih Anna Kelly telah menepis kekhawatiran tersebut. Kelly berujar syarat wawancara langsung dengan Trump diberlakukan karena Trump ingin memastikan militer memiliki kekuatan tempur terbaik.

"Presiden Trump ingin memastikan militer AS adalah kekuatan tempur terbesar dan paling mematikan dalam sejarah. Itulah sebabnya dia bertemu dengan calon jenderal bintang empat secara langsung untuk memastikan mereka adalah pejuang perang, bukan birokrat," ucap Kelly.

Baru-baru ini, Trump memilih untuk bertemu dengan beberapa perwira yang dipertimbangkan untuk posisi sensitif, seperti ketua Kepala Staf Gabungan. Jabatan bintang empat itu bertanggung jawab atas dinas militer serta merupakan komandan kombatan yang mengawasi pasukan AS di zona perang.

Sejumlah pihak berpendapat bahwa wawancara langsung dengan presiden seperti ini tidak praktis dan tidak perlu.

"Meskipun para perwira ini dicalonkan oleh presiden dan disetujui oleh Senat, mereka bukanlah pejabat politik," kata eks Kolonel Heidi Urben, seorang profesor di Program Studi Keamanan di Universitas Georgetown.

"[Wawancara langsung dengan presiden menciptakan kesan bahwa] mereka adalah pejabat politik yang dipilih berdasarkan loyalitas pribadi dan keberpihakan mereka," lanjutnya.

Meski begitu, beberapa mantan pejabat dan pakar ada pula yang menilai bahwa pertemuan dengan Trump dapat membantu para perwira senior lebih memahami tujuan Trump terkait militer.

"Jika presiden bertemu dengan bintang empat untuk berbagi visinya mengenai Golden Dome atau inisiatif lain, itu boleh saja," kata Peter Feaver, profesor di Duke University yang bertugas di Gedung Putih di bawah Presiden George W. Bush.

"[Tapi,] jika dia bertemu dengan mereka untuk berbagi kritiknya terhadap pemerintahan Biden dan melihat bagaimana mereka bereaksi, itu akan menjadi masalah," ucapnya.

Feaver mengatakan menteri pertahanan Bush, Donald H. Rumsfeld dan Robert M. Gates, kemungkinan besar akan marah jika pemerintahan Trump benar-benar mewajibkan seluruh perwira melakukan wawancara langsung dengan Trump. Saat ini, ada sekitar tiga lusin jenderal bintang empat di militer AS.

Syarat wawancara langsung dengan Trump sementara itu juga merupakan peluang baik bagi Hegseth, yang telah diterpa serangkaian masalah sejak menjabat Menhan.

Hegseth saat ini masih menghadapi tinjauan oleh inspektur jenderal Pentagon terkait kebocoran informasi di aplikasi Signal. Ini terkait rencana serangan jet tempur AS terhadap milisi Houthi Yaman bulan Maret lalu.

Apabila Trump tak puas atau marah dengan salah satu calon jenderal, Hegseth dapat mengambil sikap yang tepat sehingga ia dapat keluar dari masalah.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial