Bupati Kebumen Buka Jambore Nasional I JATAM, Dukung Petani Makmur

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, secara resmi membuka Jambore Nasional I Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) di Pendopo Kabumian Kebumen. Digelar pada 19-21 September 2025, kegiatan bertema "Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran" ini diawali dengan expo dan bazar UMKM.

Bupati Lilis menyatakan, dengan mayoritas warga berpenghasilan dari sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen terus berupaya hadir melalui berbagai program untuk memajukan dan menyejahterakan petani.

Jambore Nasional I JATAM beragendakan beragam kegiatan, termasuk peluncuran varietas padi unggul, rembug JATAM, forum bisnis pangan yang mempertemukan pelaku hulu dan hilir, tabligh akbar tentang kedaulatan pangan, hingga penanaman simbolis, juga dialog interaktif dan gala dinner sebagai ajang silaturahmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Acara ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak hanya hadir di bidang pendidikan dan kesehatan, tetapi juga di sektor pertanian," ujar Lilis.

Jambore dihadiri oleh 1.000 lebih petani dari 22 provinsi se-Indonesia. Selain itu, hadir pula 93 peserta expo dan bazar, termasuk 53 stan inovasi dan 40 stan bazar UMKM yang menampilkan produk-produk dari perusahaan nasional, perguruan tinggi, serta UMKM lokal.

Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Nurul Yamin, jambore ini bertujuan untuk mengangkat produk pertanian dan pangan Muhammadiyah menjadi bagian dari produk nasional.

"Petani harus menjadi subjek, bukan objek. Untuk itulah diperlukan jaringan dan ruang ekspresi yang mempertemukan berbagai pihak," katanya.

Sementara, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, KH Abduh Hisyam, menyampaikan bahwa pemilihan lokasi jambore di Kebumen adalah karena dikenal sebagai basis pertanian yang kuat dan memiliki kedekatan dengan kultur Muhammadiyah.

"Bupati Kebumen, Ibu Lilis Nuryani, juga merupakan kader 'Aisyiyah," kata Abduh Hisyam.

Dalam ajang ini, Muhammadiyah menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi petani saat ini, seperti ketersediaan dan harga pupuk, kondisi lahan, serta harga produk pertanian yang tidak kompetitif.

"Setiap panen harganya turun, pupuk langka dan mahal. Untuk itulah melalui jambore ini kita wujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan," pungkas Abduh Hisyam.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial