ByteDance Respons Kesepakatan TikTok, Tegaskan Ikut Aturan China

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 20 Sep 2025 17:10 WIB

Pernyataan ByteDance ini dirilis di WeChat dalam bahasa China pada Sabtu (20/9), beberapa jam setelah Trump melakukan panggilan telepon dengan Xi Jinping. ByteDance menyatakan akan melanjutkan kesepakatan mengenai operasional TikTok di AS sesuai dengan aturan China. (Foto: AFP/Greg Baker)

Jakarta, CNN Indonesia --

ByteDance buka suara usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertelepon dengan Presiden China Xi Jinping guna membahas nasib media sosial TikTok. Perusahaan asal China itu menyatakan akan melanjutkan kesepakatan mengenai operasional TikTok di AS sesuai dengan aturan China.

Pernyataan ByteDance ini dirilis di WeChat dalam bahasa China pada Sabtu (20/9), beberapa jam setelah Trump melakukan panggilan telepon dengan Xi Jinping.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir South China Morning Post pada Sabtu (20/9), dalam pernyataan lain di X, perusahaan teknologi unicorn ini juga mengucapkan terima kasih dalam bahasa Inggris kepada Xi Jinping dan Trump "atas upaya mereka mempertahankan TikTok di Amerika Serikat".

Namun, ByteDance di X menyatakan akan bekerja sesuai "hukum yang berlaku" guna memastikan TikTok tetap tersedia bagi para pengguna di AS.

Penggantian narasi "hukum China" dengan "hukum yang berlaku" dalam pernyataan di X ini mencerminkan semacam keseimbangan yang sedang dijaga ByteDance terhadap AS dan China.

Posisi ByteDance memang sulit sejak Trump mendesaknya menjual sebagian besar saham TikTok kepada investor Washington. Trump mengancam akan memblokir TikTok di AS jika ByteDance tidak patuh.

Desakan Trump ini ditentang keras oleh pemerintah China. China pada dasarnya tak setuju karena masalah kepemilikan algoritma TikTok ke depan jika TikTok dikuasai AS.

ByteDance sejauh ini belum bicara mengenai hal ini.

Usai bertelepon dengan Xi Jinping, Trump tidak mengonfirmasi ketika ditanya apakah investor AS akan memiliki kendali penuh atas algoritma TikTok.

Ia hanya mengatakan "orang-orang yang sangat terkenal" akan memegang kendali aplikasi media sosial ini.

Sejak beberapa waktu terakhir, Trump mengancam akan memblokir TikTok jika ByteDance tidak menjual sebagian besar sahamnya kepada investor AS. Ia beberapa kali memberikan perpanjangan waktu bagi perusahaan untuk menjual saham tersebut.

Masalah ini sempat nyaris teratasi setelah beberapa pihak disebut-sebut menjadi calon pemilik baru TikTok. Namun, negosiasi kembali tersendat setelah Trump memutuskan mengenakan tarif tambahan kepada China.

(blq/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial