Boyamin: Ilham Pradipta Merasa Sudah Diincar Pemburu Rekening Dormant

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Almarhum M Ilham Pradipta, kepala cabang sebuah bank di Jakarta Pusat disebut sudah merasa menjadi 'target' sejak satu pekan sebelum terjadi aksi penculikan oleh komplotan pemburu rekening dormant.

"Karena nampak bahwa Ilham ini sudah mulai terasa bahwa dia disasar. Misalnya dia seminggu sebelum kejadian tidak memarkir mobil di rumahnya, tapi dititipkan satpam agak jauh dari rumahnya," kata pengacara keluarga Ilham, Boyamin Saiman kepada wartawan, Rabu (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boyamin mengungkapkan sebuah mobil juga sempat mendatangi kediaman Ilham yang berada di Bogor sesuai dengan alamat KTP. Padahal, Ilham sudah tak lagi tinggal di rumah itu.

"Berarti kan dia tidak tahu bahwa rumahnya itu di Bogor, tetapi sebenarnya di daerah BSD atau Tangerang Selatan. Tapi nyatanya menyambangi rumah yang di Bogor," ujarnya.

Tak hanya itu, kata Boyamin, seseorang juga pernah datang ke kantor tempat Ilham bekerja dengan dalih mengurus kartu ATM.

"Juga ada orang yang mau mengurus ATM tapi tidak membawa KTP dan lain sebagainya. Tapi minta ketemu pimpinan cabang. Jadi banyak fakta-fakta yang itu sebenarnya bahwa Ilham ini sudah disasar sejak awal," tutur dia.

"Bahwa diajak sudah tidak mau. Karena tidak mau itu berarti dia harus diambil dan dihilangkan. Itu opsi tertinggi saya bahwa kejadiannya itu adalah bahwa Ilham itu diambil untuk dihilangkan," sambungnya.

Merujuk fakta tersebut, Boyamin pun mendesak kepolisian untuk menerapkan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana kepada para tersangka.

Sejauh ini, para tersangka diketahui dijerat Pasal 328 KUHP tentang Penculikan dan atau Pasal 333 KUHP tentang Merampas Kemerdekaan Seseorang dengan ancaman pidana paling lama 12 tahun penjara.

"Ini yang akan kita komunikasikan dengan penyidik. Mudah-mudahan menjadi sesuatu ada titik temu bahwa Ilham itu dibunuh dengan perencanaan," ujarnya.

Ilham yang merupakan kepala kantor cabang pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat menjadi korban penculikan dan pembunuhan.

Jasad Ilham ditemukan di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Sebelum ditemukan tewas, korban diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8).

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 15 orang tersangka. Salah satunya adalah Dwi Hartono yang dikenal sebagai crazy rich Jambi dan memiliki usaha bimbel online.

Selain 15 tersangka, dua prajurit TNI AD yang terlibat dalam kasus tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.

Berdasarkan penyidikan, terungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan itu lantaran ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. Rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif digunakan untuk transaksi selama setidaknya tiga bulan.

"Motif para pelaku melakukan perbuatannya yaitu para pelaku ataupun tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Selasa (16/9).

(fra/dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial