Apa Itu Gempa Bumi: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengantisipasinya

2 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia merupakan negara yang terletak dalam kawasan ring of fire. Hal ini membuatnya rentan akan bencana alam seperti gempa bumi.

Lalu, sebenarnya apa itu gempa bumi dan bagaimana cara mengantisipasi untuk mengurangi risikonya? 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa bumi merupakan bencana alam yang terjadi akibat pergeseran lempeng dalam bumi sehingga mengakibatkan getaran.

Gempa bumi bisa menjadi bencana yang cukup berat bila kekuatannya besar. Bahkan bisa saja menyebabkan bencana alam lain yakni tsunami.

Apa itu gempa bumi?

Apa itu gempa bumi? Dikutip dari buku Seri Bencana Alam di Indonesia: Gempa Bumi, gempa bumi adalah getaran atau pergerakan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Ditambahkan dari dari buku Gempa Bumi, gempa bumi bisa diartikan sebagai bergetarnya lapisan litosfer dan permukaan bumi dikarenakan sebab tertentu.

Seperti tumbukan antarlempeng bumi dan akibat patahan aktif aktivitas gunung api atau reruntuhan bebatuan dalam jumlah besar.

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gempa adalah gerakan atau guncangan bumi atau peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga asal dalam.

Jenis gempa bumi

Alat pengukur gempa bumi adalah seismograf. Alat ini digunakan untuk mengukur seberapa kuat dan lemah suatu gempa bumi.

Besaran gempa tersebut didasarkan atas amplitudo gelombang tektonik dan dicatat oleh alat seismograf menggunakan Skala Richter.

Gempa bumi dibedakan menjadi dua jenis yakni berdasarkan penyebab dan kedalamannya. Dikutip dari buku Seismik Vulkanologi dan sumber lainnya, berikut masing-masing penjelasannya:

1. Berdasarkan penyebabnya

  • Gempa vulkanik: gempa yang disebabkan peledakan gunung api dan umumnya berupa gempa lemah yang hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
  • Gempa tektonik: gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempengan plat tektonik di lapisan litosfer.
  • Gempa runtuhan atau terban: gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhnya daerah batuan karst atau lokasi pertambangan.

2. Berdasarkan kedalamannya

  • Gempa bumi dalam: pusat gampa (hiposentrum) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
  • Gempa bumi menengah: hiposentrum berada antara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi.
  • Gempa bumi dangkal: hiposentrum kurang dari 60 km dari permukaan bumi.

Cara mengantisipasi gempa bumi

Cara mengantisipasi atau mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Hal tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007.

Setiap bencana alam memiliki cara mitigasi atau mengantisipasi yang berbeda-beda, termasuk bencana alam gempa bumi. Langkah mitigasi bencana gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu langkah sebelum gempa, langkah saat terjadi gempa, dan langkah pasca-gempa.

Berikut langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi yang dilansir dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG):

1. Mitigasi sebelum terjadi gempa bumi

Kunci utama:

  • Mengenali apa itu gempa bumi, penyebab, jenis, dan dampaknya.
  • Pastikan struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya oleh gempa bumi.

Kenali lingkungan tempat bekerja:

  • Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
  • Perhatikan letak pintu, lift, tangga darurat, dan tempat paling aman untuk berlindung.
  • Belajar melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
  • Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran.
  • Catat nomor telepon penting untuk dihubungi ketika terjadi gempa bumi.

Persiapan rutin pada tempat bekerja dan tinggal:

  • Perabotan diatur menempel pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser ketika terjadi gempa bumi.
  • Simpan bahan mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
  • Selalu mematikan air, gas, dan listrik jika tidak sedang digunakan.

Penyebab celaka paling banyak ketika terjadi gempa bumi adalah akibat kejatuhan material, maka:

  • Atur benda yang berat sebisa mungkin berada pada bagian bawah
  • Cek kestabilan benda tergantung yang dapat jatuh ketika gempa bumi terjadi.
  • Persiapkan alat-alat seperti kotak P3K, senter/lampu baterai, makanan dan minuman, dan lainnya.

2. Mitigasi saat terjadi gempa bumi

Jika berada di dalam bangunan:

  • Lindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan berlindung di bawah meja.
  • Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan.
  • Lari ke luar bangunan apabila masih dapat dilakukan.

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka:

  • Menghindari bangunan yang ada di sekitar seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll.
  • Perhatikan tempat berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Jika sedang mengendarai mobil:

  • Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
  • Lakukan langkah mitigasi ketika berada di area terbuka.

Jika tinggal atau berada di pantai:

  • Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

Jika Anda tinggal di daerah pegunungan:

  • Hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

3. Mitigasi setelah terjadi gempa bumi

Jika berada di dalam bangunan:

  • Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib
  • Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa
  • Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K
  • Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah

Periksa lingkungan sekitar:

  • Periksa apabila terjadi kebakaran
  • Periksa apabila terjadi kebocoran gas
  • Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik
  • Periksa aliran dan pipa air
  • Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api, dll)

Hal-hal yang harus dihindari setelah gempa:

  • Jangan memasuki bangunan yang sudah terjadi gempa.
  • Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
  • Jangan berjalan di daerah sekitar gempa karena kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
  • Mengikuti informasi mengenai gempa bumi dan jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
  • Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
  • Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa untuk keamanan dan keselamatan.

Itulah pengertian tentang gempa bumi dan bagaimana cara mengatasinya agar mengurangi akibat dari bencana gempa bumi yang terjadi.

(via/juh)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial