Anak Muda Rentan Osteoporosis, Ini Rahasia Biar Tulang Tetap Kuat

3 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak orang baru menyadari pentingnya kesehatan tulang ketika usia mulai menua. Padahal, fondasi tulang yang kuat justru dibangun sejak muda.

Tulang bukan hanya rangka penopang tubuh, tetapi juga melindungi organ, menjadi tempat menempel otot, hingga menyimpan kalsium. Masalahnya, tulang tidak selamanya kokoh.

Melansir Mayo Clinic, seiring bertambahnya usia, tulang mengalami proses alami yang disebut remodeling, yakni pembentukan tulang baru dan penguraian tulang lama. Pada usia muda, pembentukan tulang lebih cepat dibandingkan penguraian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setelah melewati usia 30 tahun, proses ini mulai berbalik, tulang lama lebih cepat terkikis daripada terbentuknya tulang baru. Inilah yang membuat osteoporosis menjadi ancaman nyata.

Kondisi ini membuat tulang rapuh dan mudah patah. Risiko seseorang terkena osteoporosis sangat bergantung pada seberapa besar massa tulang puncak (peak bone mass) yang berhasil dibangun saat muda, serta seberapa cepat tulang kehilangan massa setelah itu.

Indonesia sebenarnya sudah cukup lama menghadapi masalah ini. Data Kementerian Kesehatan pada 2007 menunjukkan prevalensi osteoporosis mencapai 32,3 persen pada perempuan dan 28,8 persen pada laki-laki. Angka tersebut diperkirakan meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup masyarakat.

Hal yang paling mengkhawatirkan, tingkat konsumsi kalsium masyarakat Indonesia masih jauh di bawah standar. Rata-rata hanya sekitar 254 mg/hari, padahal orang dewasa membutuhkan 1.000-1.200 mg/hari. Akibatnya, tubuh "meminjam" kalsium dari tulang untuk kebutuhan fisiologis lain, sehingga massa tulang terkikis dan strukturnya melemah.

Fenomena ini semakin relevan dengan gaya hidup generasi aktif saat ini. Maraknya komunitas olahraga, rutinitas gym, hingga antusiasme mengikuti maraton memang menandakan kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik. Namun, gaya hidup aktif saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan nutrisi yang tepat.

Banyak studi menunjukkan, meskipun aktif, mayoritas pekerja profesional di perkotaan belum mencukupi kebutuhan nutrisi harian mereka. Sebuah survei klinis di Jakarta Barat menemukan lebih dari 60 persen dewasa muda mengalami defisiensi vitamin D.

Hal ini ditegaskan oleh Eugenia Dessyana, Senior Brand Manager Entrasol, yang mengatakan bahwa generasi muda kini hidup dengan ritme yang cepat.

"Aktivitas fisik bukan lagi sekadar hobi, tapi kebutuhan untuk menjaga kualitas hidup. Namun, kesadaran akan pentingnya nutrisi preventif sering terlambat muncul, padahal dampaknya sangat besar bagi kesehatan jangka panjang," kata dia, dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (14/9).

Langkah praktis jaga tulang sejak dini

Agar tulang tetap sehat dan kuat hingga tua, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan sejak muda, yakni:

1. Penuhi kebutuhan kalsium harian

Anda bisa memenuhi kebutuhan kalsium dengan konsumsi makanan tinggi kalsium. Sumber terbaik ada pada susu dan produk olahannya, ikan dengan tulang lunak seperti sarden, salmon kalengan, serta sayuran hijau seperti sawi dan kale.

2. Cukupi vitamin D

Selain dari sinar matahari, vitamin D juga bisa diperoleh dari ikan berlemak (salmon, tuna, makarel), telur, dan makanan fortifikasi seperti sereal atau susu.

3. Aktif bergerak

Olahraga weight-bearing seperti jalan cepat, jogging, menari, hingga bermain tenis terbukti membantu memperkuat tulang.

4. Batasi rokok dan alkohol

Kebiasaan ini mempercepat pengeroposan tulang. Jika masih sulit berhenti, kurangi secara bertahap dan cari dukungan medis bila perlu.

5. Waspadai obat jangka panjang

Beberapa jenis obat dapat memengaruhi kepadatan tulang. Konsultasikan dengan dokter mengenai dampaknya serta alternatif pencegahan.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial