4 Fakta Miris Anak di Bawah Umur Member Grup FB Inses Porno

4 hours ago 3
Jakarta -

Polda Metro Jaya mengamankan member aktif dalam grup Facebook 'Fantasi Sedarah' yang kini berganti nama menjadi 'Suka Duka'. Mirisnya, member aktif tersebut adalah anak di bawah umur.

Polisi sebelumnya mengungkap, grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dibuat sejak Agustus 2024 dengan total 32 ribu member bergabung dalam grup. Grup ini pun berubah nama menjadi grup 'Suka Duka'.

Hingga kini total ada enam orang ditetapkan sebagai tersangka berinisial DK, MR, MS, MJ, MA, dan KA. Salah satu tersangka yakni MR merupakan admin atau kreator grup yang membuat grup Facebook Fantasi Sedarah. Sementara itu, lima tersangka lainnya, berperan sebagai kontributor aktif grup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 4 fakta anak di bawah umur terlibat grup inses:

Remaja Member Aktif Grup Diamankan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (tengah) didampingi Kasubdit IV AKBP Herman WS (kiri) dan Kanit IV Kompol Poltar Aksi Lumban Gaol (kanan) menunjukkan barang bukti kasus penipuan berskema ponzi dengan tersangka berinisial SFM di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Polda Metro Jaya berhasil mengungkap penipuan berskema ponzi yang menyebabkan kerugian masyarakat sebesar ratusan juta dengan barang bukti diantaranya sebuah mobil, usaha laundy, hp, dan kartu atm. Foto: Agung Pambudhy

Terbaru, polisi menangkap salah satu tersangka merupakan seorang laki-laki berstatus anak dengan usia di bawah 18 tahun. Anak tersebut dikatakan merupakan member aktif grup tersebut.

"Direktorat Reserse Siber Polda Polda Metro Jaya telah melakukan upaya hukum mengamankan seorang laki-laki, anak. Jadi anak adalah seseorang yang berusia sebelum 18 tahun, penyebutannya adalah anak yang berkonflik dengan hukum," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan Jumat (23/5).

Ade Ary mengatakan Anak ini diamankan di Pekanbaru pada Rabu (21/5). Dia menjelaskan Anak ini merupakan member aktif dalam grup FB 'Suka Duka' dan diduga menjual konten pornografi.

Pelaku Jual Konten Pornografi

Bidhumas Polda Metro Jaya menggelar workshop untuk meningkatkan kemampuan videografi anggota. Foto: (Foto: Dok. Istimewa)

Kombes Ade Ary mengatakan anak tersebut merupakan member aktif grup Facebok 'Suka Duka'. Bahkan, lanjut dia, anak tersebut menjual dan mendistribusikan konten porno dalam grup.

"Yang bersangkutan adalah member aktif dari grup Facebook tadi. Kemudian dia juga melakukan distribusi dan menjual konten-konten yang berisi pornografi anak," ungkap Ade Ary.

Dia mengatakan modus operandi anak ini adalah menjual konten pornografi sebesar Rp 50 ribu untuk 3 konten. Setelah transaksi dengan konsumen selesai, tersangka anak langsung memblokir nomor WhatsApp ataupun akun Telegram pembeli.

"Anak ini juga telah mengiklankan di grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dan penyidik telah menemukan setidaknya ada 144 grup Telegram yang digunakan anak untuk mengiklankan konten foto dan video pornografi," tuturnya.

Remaja Member Akti Grup 'Suka Duka' Tak Ditahan

Gedung Polda Metro Jaya Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Dari hasil penyelidikan, akhirnya remaja tersebut ditetapkan menjadi tersangka karena diduga telah memenuhi unsur anak yang berkonflik dengan hukum. Dia mengatakan anak tersebut diduga telah melanggar Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Namun, polisi memutuskan untuk tidak menahan remaja tersebut. Tersangka tersebut saat ini masih berstatus sebagai pelajar.

"Terhadap anak tidak dilakukan penahanan dan dikembalikan kepada orang tuanya. Karena anak masih menjalani ujian sekolah dan sedang menjalani proses diversi," kata Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Diversi ialah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Hal ini diatur dalam Undang-Undang (UU) No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Diversi diberlakukan bagi anak yang belum berumur 18 tahun atau dewasa.

Dikembalikan ke Ortu-Diawasi Bapas

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi Foto: Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi (dok. Istimewa)

Kombes Ade Ary mengatakan saat ini remaja member aktif grup inses Facebook 'Suka Duka' tersebut sudah dikembalikan ke orangg tuanya.

"Terhadap anak tidak dilakukan penahanan dan dikembalikan kepada orang tuanya. Karena anak masih menjalani ujian sekolah dan sedang menjalani proses diversi, diversi itu assessment, penilaian untuk pengalihan proses," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Meski tidak ditahan dan dikembalikan ke pihak orang tua, Ade Ary menjelaskan anak tersebut tetap dalam pengawasan Balai Pemasyarakatan Anak (Bapas). Dia menyebut langkah ini sudah sesuai dengan prosedur.

"Anak ini sedang dalam pengawasan dari BAPAS atau Balai Pemasyarakatan Anak, ya itu hasil kerja sama. Ini adalah SOP yang selalu dipatuhi oleh penyidik karena proses penyidikan itu harus prosedural dan profesional," ujarnya.

(wnv/wnv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial