4.610 Kubik Kayu Ilegal Disita di Gresik, Negara Rugi Nyaris Rp240 M

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 15 Okt 2025 03:23 WIB

Satgas PKH menduga kayu ilegal 4.610 meter kubik yang disita dari kapal tongkang di Gresik diorganisir oleh PT Berkah Rimba Nusantara. Ilustrasi. Satgas PKH menduga kayu ilegal 4.610 meter kubik yang disita dari kapal tongkang di Gresik diorganisir oleh PT Berkah Rimba Nusantara. (ANTARA FOTO/Herry Murdy Hermawan)

Jakarta, CNN Indonesia --

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) menyita total 4.610 meter kubik kayu ilegal dari kapal tongkang di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (14/10).

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Anang Supriatna menyebut ribuan kubik kayu itu berasal dari aksi pembalakan liar di Hutan Sipora, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

"Satgas PKH, sudah melakukan operasi penyitaan terhadap ilegal logging kayu, kurang lebih jumlahnya 4.600 meter kubik kayu bulat ilegal yang tertangkap basah di daerah Gresik, Jawa Timur," ujarnya kepada wartawan di Kejagung, Selasa (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan aksi pembalakan liar ini diduga diorganisir oleh PT Berkah Rimba Nusantara dan sosok berinisial IM. Dua pihak itu saat ini juga telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pembalakan liar.

"Satu tersangka perorangan, satu tersangka korporasi," imbuhnya.

Anang mengatakan kegiatan pembalakan liar kawasan hutan ini sudah dilakukan sejak Juli lalu. Ia menyebut pelaku telah berhasil mengambil 12.000 meter kubik kayu untuk kemudian dijual ke PT Hutan Lestari Mukti Perkasa.

Berdasarkan modusnya, ia menjelaskan pelaku memakai dokumen asli untuk melakukan pembalakan. Namun, dari izin hak atas tanah sebesar 140 hektare, pelaku telah melakukan pembalakan di kawasan hutan Sipora sebanyak 730 hektar.

"Ternyata dari hasil ini hampir dari tanah hutan Sipora, hampir 730 hektare itu menebang di wilayah yang tidak ada izinnya. Ini diduga berasal dari kawasan itu," tutur dia.

Akibat pembalakan liar itu, kata Anang, negara mengalami kerugian hampir senilai Rp240 miliar. Nilai itu didapat dari kerugian lingkungan sebesar Rp198 miliar dan ekonomis dari ribuan kubik kayu yang diambil sebesar Rp41 miliar.

"Dari hasil penghitungan, kerugian kurang lebih hampir Rp 240 miliar. Itu dihitung bahwa itu kerugian ekosistemnya juga, juga dari nilai ekonomi kayunya tersendiri," pungkasnya.

(tfq/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial