Surabaya, CNN Indonesia --
Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, Fauzi Bin Awam, diduga jadi salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Namun namanya disebut tak masuk dalam data manifes penumpang kapal tersebut.
Hal itu memunculkan dugaan adanya penumpang-penumpang lain yang tak terdata dalam manifes KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7).
Istri Fauzi, Yatini mencari keberadaan suaminya di Posko SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Yatini mengatakan, suaminya berangkat menggunakan jasa travel dari Kecamatan Genteng, Banyuwangi, menuju Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suaminya disebut hendak pulang ke Malaysia menggunakan pesawat melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. Untuk itu, Fauzi disebut menaiki KMP Tunu Pratama Jaya untuk menyeberang Selat Bali.
"Suami saya sebagai penumpang travel, dari Genteng, Banyuwangi mau ke Bandara Ngurah Rai, Bali. Dia mau ke Malaysia, dia asli orang Malaysia," kata Yatini di Pelabuhan Ketapang, Jumat (4/7).
Namun saat dicari, suaminya tidak masuk dalam data manifest 53 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Sepengetahuannya, hanya sopir travel yang terdata dalam data manifest.
"Nama suami saya Fauzi Bin Awam. Dia tidak masuk dalam data manifest. Hanya sopirnya saja [yang terdata]," ucapnya.
Kini Yatini hanya bisa pasrah menunggu kabar baik datang padanya. Ia berharap, sang suami ditemukan dalam keadaan apapun.
"Harapan saya, saya tetap menunggu," ucapnya.
Tak cuma suami Yatini, beberapa dari nama-nama yang tertera dalam papan data penumpang ditemukan, mereka tidak tercantum dalam data manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
Seperti misalnya nama Abu Khoir yang masuk data korban selamat, tetapi tidak ada dalam daftar manifes penumpang. Lalu ada juga nama Fitri April (33) yang masuk dalam daftar korban meninggal dunia, tetapi namanya tidak ada dalam daftar manifes penumpang. Ada juga sejumlah nama lainnya.
Sementara itu, General Manager PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi, Yannes Kurniawan mengatakan, jumlah penumpang yang tercatat dalam data manifes adalah 53 orang.
"Kalau yang tercatat saat ini di manifes ada 53 penumpang, 22 unit kendaraan. Mungkin itu dulu yang bisa kami informasikan. Nanti nunggu perkembangan lebih lanjut ya," kata Yannes.
Kerancuan data manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya ini juga jadi perhatian Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi.
"Baik, mengenai manifes, tadi seperti juga disampaikan oleh Basarnas dalam rapat evaluasi. kita akan melakukan konfirmasi ulang. Apakah memang ada penumpang yang tidak tercatat. Kemudian juga apakah ada penumpang yang selamat tapi tidak melaporkan," kata Dudy saat konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Kamis (3/7) malam.
(frd/dal)