Warga AS Marah Trump Ikutan Perangi Iran

2 months ago 26

Foto

Rafida Fauzia - detikNews

Minggu, 22 Jun 2025 18:00 WIB

Amerika Serikat - Keputusan Trump menyerang Iran memicu gelombang protes di AS. Warga menilai aksi militer justru membahayakan dan melanggar janji kampanye damai.

Emma Edwards holds a poster while protesting outside Lafayette Park, following U.S. strikes on Iran's nuclear facilities, in Washington, D.C., U.S., June 21, 2025. REUTERS/Ken Cedeno

Seorang pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan slogan provokatif: “Hands off Iran” di depan Lafayette Park, dekat Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, Sabtu (21/6/2025). Mereka meneriakkan penolakan terhadap serangan AS ke fasilitas nuklir Iran pada 21 Juni 2025. (REUTERS/Ken Cedeno)

Emma Edwards holds a poster while protesting outside Lafayette Park, following U.S. strikes on Iran's nuclear facilities, in Washington, D.C., U.S., June 21, 2025. REUTERS/Ken Cedeno

Aksi tersebut merupakan bagian dari gelombang protes yang muncul menyusul keputusan Presiden Trump menggunakan bom bunker‑buster di situs nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan. Demonstran menilai pendekatan militer ini tidak membawa perdamaian, melainkan memperparah ketegangan regional. (REUTERS/Ken Cedeno)

Emma Edwards holds a poster while protesting outside Lafayette Park, following U.S. strikes on Iran's nuclear facilities, in Washington, D.C., U.S., June 21, 2025. REUTERS/Ken Cedeno

Para peserta protes menegaskan bahwa serangan semacam itu hanya akan menciptakan siklus balas dendam dan kekerasan berkepanjangan. Poster “Hands off Iran” menandakan keinginan agar AS segera menghentikan intervensi di Timur Tengah dan mengedepankan diplomasi sebagai solusi. (REUTERS/Ken Cedeno)

Emma Edwards holds a poster while protesting outside Lafayette Park, following U.S. strikes on Iran's nuclear facilities, in Washington, D.C., U.S., June 21, 2025. REUTERS/Ken Cedeno

Pendemo juga mengecam klaim Trump bahwa serangan ini demi perdamaian. Dengan tajam mereka mencibir argumen militer dengan poster provokatif: “bombing for peace is like fucking for virginity”, mengkritik bahwa kekerasan tidak pernah menghasilkan hasil yang sahih dan abadi. (REUTERS/Ken Cedeno)

U.S. President Donald Trump delivers an address to the nation alongside U.S. Secretary of State Marco Rubio at the White House in Washington, D.C., U.S. June 21, 2025, following U.S. strikes on Iran's nuclear facilities. REUTERS/Carlos Barria/Pool

Situasi ini mencerminkan polarisasi mendalam di AS: di satu sisi ada dukungan dari tokoh konservatif, bahkan beberapa legislator, dan di sisi lain muncul perlawanan vokal dari kelompok anti-perang dan warga sipil yang melihat serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum konstitusional serta jalan menuju konflik baru. (REUTERS/Carlos Barria)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial