Jakarta -
Seorang kakek meneriaki perempuan penumpang bus TransJakarta (TransJ) dengan sebutan teroris hingga memukul korban di Halte Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar). Korban, Sabina Lutfi, menceritakan kronologi momen tersebut.
"Aku lagi duduk, pas mau duduk, aku duduk depan dia. Habis itu dia langsung pindah ke bangku yang paling belakang, cuma aku belum notice apa-apa, aku full main HP dari halte pertama sampai tujuan," kata Sabina kepada detikcom, Senin (2/6/2025).
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (29/5) pagi saat dia menumpangi bus TransJ 8M rute Tanah Abang-Tanjung Duren. Dia menceritakan selama perjalanan dari Tanah Abang hingga Halte Taman Anggrek tak ada interaksi dengan kakek-kakek terduga pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabina tetap duduk saat bus TransJ yang ditumpanginya antre masuk ke halte. Dia mengatakan kakinya ditendang oleh kakek tersebut.
"Aku tetap duduk, nah dia turun dari bangkunya langsung nendang kaki aku, tapi aku nggak beraksi apa-apa," ucapnya.
Dia mengatakan kakek tersebut menuduhnya melotot ke arahnya. Selain itu, Sabina mengaku dipukul dan dimaki kakek itu.
"Pas pintu TransJ kebuka, aku turun di halte yang sama kayak dia, aku nggak main HP lagi karena emang mau turun. Terus dia marah-marah bilang, 'Kenapa melototin saya?', langsung mukul bagian lengan bahu saya sekitar dua kali sambil ngomong dan kata-katain bahasa kotor dan kasar," ungkapnya.
Sabina membalas untuk membela diri karena terus dipukul si kakek. Kemudian, petugas TransJ datang untuk melerai. Dia mengatakan kakek tersebut ternyata menunggunya di titik lain.
Saat itu Sabina didampingi petugas TransJ untuk mengantisipasi keributan lanjutan. Sabina mengaku kembali dihardik kakek tersebut.
"Ternyata dia nungguin aku di belokan tangga pas turun sambil masih ngata-ngatain aku dan bilang ke petugas, 'Aku juga penumpang kenapa masnya hanya belain perempuan ini? Dia nggak sopan sama saya', dan lain-lain, lalu sumpahin nggak bakal hidup kayak yang di video," urainya.
Sabina mengatakan petugas TransJ yang mengantarnya meminta agar berjalan di depan si kakek. Kakek tersebut kembali tidak terima dan kembali melontarkan kata-kata kasar. Sabina lalu merekam video momen tersebut, termasuk saat disebut teroris.
"Terus pas aku mau jalan, dia nggak bolehin aku jalan di belakang dia, sama petugas aku harus jalan ke depan, dan dia tersinggung karena aku ditemenin petugas. Terus saat itu dia mulai ngata-ngatain aku bahasa kasar dan 'teroris', pas aku denger kata 'teroris' aku langsung ambil HP sambil record lagi," ucapnya.
Pada malam harinya, Sabina mengunggah video tersebut di media sosial (medsos) TikTok hingga kemudian masuk FYP (for your page). Atas unggahan peristiwa keributan tersebut, dia diminta untuk membuat laporan polisi.
Simak Video 'Kakek Teriaki Penumpang TransJakarta 'Teroris' Dilaporkan ke Polisi':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sabina mengaku juga sudah membuat visum. Dia mengatakan bukti penganiayaan oleh pelaku terekam di CCTV bus atau halte TransJ.
"Karena video FYP aku masuk ke akun dia, jadi dia reach out aku untuk willing jadi saksi," ucapnya.
Dia mendapatkan informasi sejumlah pihak dipanggil polisi untuk menjadi saksi di antaranya petugas bus dan halte, koordinator rute bus TransJ, hingga penumpang lain yang menjadi saksi peristiwa itu.
Aduan Pasal Penganiayaan
Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian telah menerima laporan dugaan penganiayaan ringan yang dialami wanita penumpang bus TransJ.
"Kita terima laporan polisinya, yaitu tentang pengaduan penganiayaan ringan dan atau penghinaan ringan Pasal 352 dan/atau Pasal 315 (KUHP)," kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara, Minggu (1/6).
Korban juga telah melakukan visum setelah kejadian itu. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak TransJakarta untuk mengecek kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian.
"Untuk saksi kita belum menemukan di TKP (tempat kejadian perkara), hanya ada petugas TransJakarta yang memisahkan mereka berdua. CCTV masih kita ambil, kita sudah komunikasi dengan TransJakarta, nanti hari Senin atau Selasa baru diberikan," kata Aprino.
Tamara menyebutkan saat ini identitas terlapor atau terduga pelaku masih dalam pencarian. Sebab, korban saat membuat laporan mengaku tidak mengenalnya.
Simak Video 'Kakek Teriaki Penumpang TransJakarta 'Teroris' Dilaporkan ke Polisi':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini