Truk Bantuan Tembus Gaza, Distribusi Masih Dihalangi Blokade

2 months ago 20

Egyptian Red Crescent lorries with humanitarian aid, bound for the Gaza Strip, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, at the Rafah border crossing, in Egypt, July 27, 2025. Egyptian Red Crescent/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT

Truk-truk Palang Merah Mesir yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza melintas di perbatasan Rafah, Mesir, Sabtu (27/7/2025). Bantuan dikirim di tengah konflik yang masih berlangsung antara Israel dan Hamas. (REUTERS/Egyptian Red Crescent)  

Egyptian Red Crescent lorries with humanitarian aid, bound for the Gaza Strip, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, at the Rafah border crossing, in Egypt, July 27, 2025. Egyptian Red Crescent/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT

Puluhan truk bantuan kemanusiaan akhirnya berhasil menyeberang dari Rafah menuju Gaza, setelah sempat tertahan akibat blokade dan kondisi keamanan yang tidak menentu. Bantuan ini dikirim oleh Palang Merah Mesir sebagai respons atas krisis kelaparan yang semakin parah di wilayah tersebut. (REUTERS/Egyptian Red Crescent)  

Egyptian Red Crescent lorries with humanitarian aid, bound for the Gaza Strip, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, at the Rafah border crossing, in Egypt, July 27, 2025. Egyptian Red Crescent/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT

Truk-truk yang melintas membawa lebih dari seribu ton bahan makanan, air bersih, dan perlengkapan medis. Mereka memasuki Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, menyusul dibukanya koridor kemanusiaan oleh Israel yang mengizinkan jeda taktis terbatas di beberapa area. (REUTERS/Egyptian Red Crescent)  

Egyptian Red Crescent lorries with humanitarian aid, bound for the Gaza Strip, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, at the Rafah border crossing, in Egypt, July 27, 2025. Egyptian Red Crescent/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT

Meski bantuan berhasil masuk, proses distribusi di dalam Gaza menghadapi tantangan besar. Banyak wilayah yang masih sulit dijangkau akibat kerusakan infrastruktur dan situasi keamanan yang labil, terutama di wilayah selatan seperti Khan Younis dan Rafah. (REUTERS/Egyptian Red Crescent)  

Egyptian Red Crescent lorries with humanitarian aid, bound for the Gaza Strip, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, at the Rafah border crossing, in Egypt, July 27, 2025. Egyptian Red Crescent/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT

PBB dan organisasi kemanusiaan menyatakan bahwa jumlah truk yang masuk belum mencukupi kebutuhan dasar dua juta warga Gaza. Setidaknya dibutuhkan 120 truk bantuan per hari untuk mencegah kelaparan massal yang kini mengancam populasi sipil, khususnya anak-anak. (REUTERS/Egyptian Red Crescent)  

Palestinians gather as they seek aid that entered Gaza through Israel, in Beit Lahia in the northern Gaza Strip July 27, 2025. REUTERS/Ebrahim Hajjaj

WHO mencatat lonjakan kasus malnutrisi akut yang menewaskan puluhan orang dalam beberapa minggu terakhir. Sebagian besar korban adalah anak di bawah lima tahun, yang menderita akibat kurangnya akses makanan bergizi dan air bersih.  

Palestinians gather as they seek aid that entered Gaza through Israel, in Beit Lahia in the northern Gaza Strip July 27, 2025. REUTERS/Ebrahim Hajjaj

Situasi ini mendorong seruan internasional untuk pembukaan akses bantuan secara penuh dan tanpa hambatan. Mesir, bersama sejumlah negara lain, terus menekan agar pengiriman bantuan tidak hanya bersifat sementara, melainkan menjadi jalur kemanusiaan yang konsisten dan aman.  

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial