The Lone Survivor Tragedi Air India, Merangkak di Antara Korban Jiwa

11 hours ago 5
Jakarta -

Sebanyak 241 penumpang dan awak pesawat Air India tewas dalam insiden jatuhnya pesawat. Hanya ada satu penumpang yang selamat.

Pesawat 787-8 Dreamliner itu terbang dari India ke London. Pesawat jatuh sesaat setelah lepas landas dari Kota Ahmedabad, di India barat menabrak area permukiman padat penduduk, menghantam kompleks rumah sakit dan asrama mahasiswa kedokteran pada Kamis (12/06/2025).

Satu-satunya penumpang yang selamat bernama Vishwashkumar Ramesh yang duduk di kursi 11A. Ada 12 awak dan 230 penumpang di dalamnya, termasuk 169 warga negara India, 53 warga UK, tujuh warga negara Portugal, dan satu warga Kanada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Remesh seorang pengusaha yang lahir di India tetapi sudah tinggal di Kerajaan Bersatu (UK) sejak tahun 2003. Dia mengungkapkan saat kejadian melihat orang-orang meninggal di depan matanya.

"Saya berhasil melepaskan sabuk pengaman. Celah itu saya dorong menggunakan kaki, kemudian saya merangkak keluar," tutur Ramesh kepada media pemerintah India, DD News.

Usai insiden, dia mengatakan kepada keluarganya bahwa dia sama sekali tidak tahu bagaimana dia bisa selamat dari kecelakaan itu. Ramesh yang masih terbaring di ranjang rumah sakit menceritakan bagaimana lampu di dalam pesawat "mulai berkedip-kedip" sesaat setelah lepas landas.

Lampu Berkedip-Pesawat Meledak

Satu penumpang selamat dalam kecelakaan Air India, 241 tewas  30 detik setelah lepas landas, ada suara keras Foto: DW (News)

Dia mengatakan, dalam waktu lima hingga sepuluh detik, pesawat seperti tersangkut di udara. Dia menyebut lampu berkedip sebelum mendadak menabrak gedung hingga meledak.

"Lampu-lampu mulai berkedip hijau dan putih... tiba-tiba menabrak sebuah gedung dan meledak," tuturnya.

Ramesh mengatakan bahwa bagian pesawat tempat dirinya duduk mendarat dekat tanah dan tidak bersentuhan dengan gedung tersebut.

"Ketika pintu pecah, saya melihat ada sedikit celah. Saya berusaha keluar dari sana dan berhasil," jelasnya.

"Tidak ada yang bisa keluar dari sisi berlawanan yang menghadap tembok. Bagian itulah yang tertabrak.

Pria asal Leicester itu tidak percaya bisa keluar hidup-hidup dari reruntuhan. Sebab, saat keluar, dia melihat orang di sekitarnya meninggal.

"Saya melihat orang-orang meninggal di depan mata sayapara pramugari, dan dua orang dekat saya," ujarnya.

"Saya kira saya juga mati. Tapi ketika saya membuka mata dan melihat sekeliling, saya sadar saya masih hidup."

"Saya masih tidak percaya bagaimana saya selamat. Saya berjalan keluar dari reruntuhan."


Pesawat tersebut mengirim sinyal untuk terakhir kalinya pukul 08:08:51 UTC (sekitar pukul 15.08 WIB), hanya beberapa detik setelah lepas landas.

Menurut Flight Radar, saat itu pesawat telah mencapai ketinggian 625 kaki (190 m). Pada ketinggian tersebut, Pesawat tujuan London, Inggris, itu pun jatuh.

(dek/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial