Sejumlah taman kota di DKI Jakarta kini buka selama 24 jam. Kebijakan ini diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Kebijakan itu pun menuai aspirasi dari warga. Simak poinnya dirangkum detikcom.
Pramono Resmi Buka Taman Kota 24 Jam
Pramono baru saja resmi membuka lima taman kota yang beroperasi selama 24 jam. Peresmian itu merupakan bentuk komitmen Pemprov DKI dalam memperluas ruang terbuka hijau dan menciptakan ruang publik yang ramah bagi seluruh warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini secara resmi untuk saya aktivasi taman yang dibuka 24 jam, kami lakukan dan dilakukan di Taman Lapangan Banteng ini," kata Pramono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2025).
Lima taman yang dibuka selama 24 jam di Jakarta Pusat ada Taman Menteng, dan Taman Lapangan Banteng. Sementara di Jakarta Selatan ada Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
Di sisi lain, Pramono mengungkapkan, pengawasan di taman 24 jam ini dilakukan melalui petugas keamanan, petugas kebersihan, serta CCTV yang mampu memantau aktivitas secara real time.
"Ada CCTV yang bisa di-zoom dan mengingatkan jika ada perilaku tidak pantas. Saya sudah wanti-wanti agar ini dijaga betul," tegas Pramono.
Warga Soroti Minimnya Penerangan
Salah satu warga asal Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Fikri (30), menyambut baik penambahan jam operasional taman tersebut. Fikri mengatakan dia bisa memanfaatkan taman untuk berolahraga.
"Kalau misalkan buat olahraga boleh, cuma kan rata-rata kalau malam cuacanya atau lampunya kurang terang," ujar Fikri saat ditemui di Taman Menteng, Minggu (18/5).
Namun, Fikri yang biasa bermain bola setiap akhir pekan di Taman Menteng mengatakan penerangan kurang saat malam hari. Hal itu membuatnya enggan bermain bola hingga malam.
"Penglihatannya kurang kalau main malam, beda sama di Monas. Kalau di Monas kan terang, main malam juga bisa," tutur Fikri.
"Biasa sih kalau main sampai malam (sekitar jam 7) cuma nyari sparing-an doang. Tapi kalau main sama anak kampung sendiri, paling juga sampai magrib aja," tambahnya.
Wanti-wanti Disalahgunakan
Foto: Taman Lapangan Banteng (Maulani/detikcom)
"Kalau saya sih, karena memang biasanya mainnya hanya sampai sore ya. Mungkin bagi sebagian orang bagus juga, tapi kalau saya sih lebih setuju tetap sampai sore, karena kalau malam itu rentan, rawan, takutnya dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tutur Eri.
Eri mengatakan dia tidak biasa memanfaatkan taman pada malam hari. Dia cukup membawa anak-anaknya bermain di taman hingga sore saja.
"Pro-kontra itu biasa ya. Iya, bagi yang mungkin butuh dan nggak punya waktu siang, mungkin cocok main malam. Tapi kalau saya, sebagai pengguna yang lebih sering datang siang hari, ya nggak terlalu berpengaruh," tutup Eri.
Soroti Kebersihan Taman
Salah satu warga, Putri (34) asal Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku antusias dengan kebijakan membuka 24 jam taman di Jakarta. Ia mengatakan kebijakan tersebut memberikan waktu yang cukup bagi anak-anak untuk bermain.
"Untuk anak-anak, paling enaknya ya begitu, jadi fleksibel aja untuk ajak anak-anak di waktu kapan pun," ujar Putri saat ditemui di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/5/2025).
Meski begitu, Putri menyoroti persoalan sampah jika taman dibuka selama 24 jam. Ia khawatir banyaknya sampah seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung.
"Kalau sampai 24 jam, maksudnya kita aja belum tertib ya, kayak buang sampah. Jadi kalau 24 jam, bakal numpuk nggak sih sampahnya? Harus wanti-wanti soal itu, kebersihannya yang utama," tutur Putri.
Ingatkan Tingkat Keamanan
Taman Ayodya. (Foto: Pradita Utama/detikcom)
"Taman itu sudah jarang banget, sudah banyak pembangunan dan lain-lain sebagainya. Jadi mungkin salah satu tempat untuk, apa sih, eksplor, maksudnya eksplorasi anak-anak itu main dan lain sebagainya," tutur Eri.
Di satu sisi Eri mengaku khawatir terkait dengan pengunjung yang menyalahgunakan area taman. Ia khawatir pembukaan taman hingga 24 jam menjadi sarana pergaulan bebas bagi anak-anak.
"Terutama yang punya anak remaja ya kan sekarang udah ekstrem banget pergaulan mereka, kalau menurut aku ya, aku juga kebetulan punya anak remaja tapi saya tetap yang di luar jam malam sih enggak boleh keluar," tutur Eri.
Eri berharap terdapat peraturan yang harus dibuat dan dipatuhi bagi para pengunjung taman. Peraturan tersebut dibuat untuk memastikan keamanan sesama pengguna taman dan peraturan yang dibuat tidak memberatkan pengguna.
"Tingkat keamanan, personilnya, pokoknya kalau kita nih ya, dari semua sisi tuh harus lengkap lah jangan cuma sekedar dibuka 24 jam tapi malah disalahgunakan, harus diiringi dengan peraturan juga buat pengguna tamannya tapi jangan yang memberatkan," tutur Eri.
(fca/fca)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini