CNN Indonesia
Kamis, 06 Nov 2025 08:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Shutdown pemerintah Amerika Serikat resmi jadi yang terlama sepanjang sejarah. Per Rabu (5/11), shutdown sudah memasuki hari ke-36, lebih satu hari dari shutdown pada 2019 yang berlangsung 35 hari.
Dilansir dari CBS News, kebuntuan politik ini terus berlanjut setelah untuk ke-14 kalinya Senat menolak rancangan undang-undang (RUU) anggaran yang diajukan Partai Republik di DPR. Hasil pemungutan suara untuk RUU tersebut yakni 54-44.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shutdown adalah kondisi ketika sebagian lembaga pemerintahan federal harus berhenti beroperasi karena Kongres gagal menyetujui anggaran belanja.
Shutdown pemerintah telah dimulai sejak 1 Oktober lalu setelah Partai Demokrat menolak RUU anggaran yang disodorkan Partai Republik. Demokrat bersikeras agar anggaran yang disahkan mencakup program subsidi kesehatan, yang akan kedaluwarsa pada akhir tahun ini.
Sebanyak 670.000 pegawai federal telah dirumahkan buntut shutdown ini. Sementara itu, sekitar 730.000 pegawai saat ini bekerja tanpa digaji.
"Shutdown kali ini tampaknya akan memberikan dampak ekonomi terbesar dari semua shutdown yang pernah ada," kata kepala ekonom politik di Goldman Sachs, Alec Phillips, seperti dikutip CNN.
Para analis telah mewanti-wanti bahwa jika kondisi ini terus berlangsung, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS akan kena imbasnya. Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan shutdown akan mengurangi PDB sebesar satu hingga dua persen.
"Dampak tersebut akan semakin parah jika shutdown pemerintah berlangsung lama," tulis CBO.
CBO menyatakan meskipun sebagian besar penurunan tersebut pada akhirnya akan pulih, sekitar US$7 miliar sampai US$14 miliar akan lenyap permanen gegara shutdown.
(blq/dna)

2 hours ago
3
































