Rusia mengirimkan serangan besar-besaran ke Ukraina. Serangan ini dianggap serangan 'terbesar' sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 2022.
Adapun serangan ini dilancarkan Rusia usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan rasa frustrasinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump pun berjanji untuk mengirimkan lebih banyak senjata pertahanan ke Ukraina, termasuk mengirimkan 10 rudal canggih Patriot ke negara yang tengah berperang melawan Rusia itu.
Berbicara dalam rapat kabinet pada hari Selasa (8/7) waktu setempat, Trump mengatakan ia semakin frustrasi dengan pemimpin Rusia tersebut. "Kami menerima banyak omong kosong yang dilontarkan kepada kami oleh Putin, jika Anda ingin tahu yang sebenarnya. Dia selalu sangat baik, tetapi ternyata tidak ada artinya," cetus Trump dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (9/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakah ia ingin melihat sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, Trump menjawab: "Saya sedang mempertimbangkannya."
Untuk diketahui, pada hari Senin (7/7) lalu, Trump mengatakan ia "kecewa" dengan presiden Rusia itu dan akan mengirim "lebih banyak senjata" ke Ukraina.
"Kami akan mengirimkan lebih banyak senjata yang kami miliki kepada mereka (Ukraina). Mereka harus mampu mempertahankan diri. Mereka sedang terpukul sangat keras sekarang," kata Trump.
Situs web berita AS, Axios melaporkan bahwa Trump telah setuju untuk segera mengirim 10 rudal Patriot ke Ukraina. Para pejabat Ukraina mengatakan pada hari Selasa, bahwa mereka berterima kasih atas perubahan sikap Trump, tetapi menyebut jumlah rudal Patriot yang dipasok ke Kyiv "sangat kecil". Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan sedang berusaha untuk mengklarifikasi detailnya.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan belum menerima pemberitahuan resmi tentang perubahan kebijakan tersebut dan "sangat penting" bagi Ukraina untuk memiliki "stabilitas, kontinuitas, dan prediktabilitas" dalam penyediaan senjata, terutama sistem pertahanan udara.
"Kami berterima kasih kepada Amerika Serikat atas semua dukungannya dan sangat menghargai upaya mitra Amerika yang bertujuan untuk mencapai perdamaian sejati," kata kementerian dalam pernyataannya.
Janji Trump untuk menambah pengiriman senjata ke Ukraina muncul setelah serangan udara Rusia selama tujuh jam pada Kamis malam lalu di ibu kota Ukraina, Kyiv, yang melibatkan lebih dari 550 drone dan rudal balistik.
Departemen Pertahanan AS mengatakan "senjata pertahanan tambahan" kini akan dikirim ke Ukraina "atas perintah Presiden Trump". Keputusan ini diambil setelah percakapan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat lalu, yang dipuji oleh Zelensky sebagai percakapan terbaik mereka hingga saat ini.
Bagaimana serangan Rusia ke Ukraina? Baca halaman selanjutnya.
Serangan Rusia ke Ukraina
Foto: Serangan drone Rusia kembali mengguncang Zaporizhzhia. Fasilitas swasta terbakar, petugas dikerahkan padamkan api dan cari korban. (REUTERS/Gleb Garanich)
Angkatan Udara Ukraina dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan media lokal Kyiv Post, Rabu (9/7/2025), mengonfirmasi skala besar serangan terbaru Rusia tersebut, dan menyebut target utamanya adalah wilayah Volyn dan kota Lutsk, yang ada di wilayah Ukraina bagian barat.
Disebutkan Angkatan Udara Ukraina bahwa serangan besar-besaran itu dimulai pada Selasa (8/7) malam dan berlanjut hingga Rabu (9/7) dini hari, dengan melibatkan total 741 senjata udara yang terdiri atas 728 drone jenis Shahed dan 13 rudal.
Serangan terbaru Rusia itu disebut sebagai serangan udara tunggal terbesar di Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai pada Februari 2022.
Dampak Serangan Rusia
Foto: Gedung apartemen di Kyiv, ibu kota Ukraina, rusak parah usai digempur serangan Rusia (REUTERS/Thomas Peter Purchase Licensing Rights)
Disebutkan bahwa sedikitnya empat lokasi terdampak puing-puing dan serangan langsung Rusia, dengan serpihan drone yang ditembak jatuh mendarat di setidaknya 14 area terpisah di Ukraina.
Laporan Kyiv Post, yang mengutip para pejabat setempat, menyebut serangan rudal Rusia itu memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan luas di wilayah Volyn dan kota Lutsk
Wali Kota Lutsk, Ihor Polishchuk, mengatakan serangan itu memicu kebakaran di sebuah garasi bersama dan bisnis setempat. Beberapa lokasi lainnya masih diperiksa untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. Dia mengatakan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.
Serangan besar-besaran itu terjadi di tengah gelombang serangan yang lebih luas di seluruh Ukraina, termasuk rentetan ledakan di ibu kota Kyiv dan beberapa kota lainnya. Namun, para pejabat setempat mengatakan arah utama serangan Rusia jelas difokuskan pada area Volyn dan Lutsk.
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini