Seputar Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 2025

6 hours ago 4

Jakarta -

Peringatan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik jatuh pada tanggal 19 Juni setiap tahunnya. Salah satu tujuan hari internasional ini meningkatkan kesadaran akan perlunya mengakhiri kekerasan seksual yang berhubungan dengan konflik.

Berikut serba-serbi Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 2025.

Latar Belakang

Mengutip dari situs PBB, kekerasan seksual terkait konflik merupakan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan tindakan genosida berdasarkan hukum internasional, yang menimbulkan ancaman terhadap keamanan individu dan kolektif serta menghambat perdamaian abadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampaknya sangat luas, menyebabkan trauma fisik dan psikologis hingga stigma yang dapat memengaruhi para penyintas dan keluarga mereka selama beberapa generasi. Di beberapa komunitas, para penyintas mungkin menghadapi pengucilan, yang membatasi akses mereka terhadap dukungan sosial dan sumber daya penyembuhan yang penting.

Kekerasan seksual yang terkait konflik dapat meninggalkan trauma yang berkepanjangan bagi para penyintas dan keluarga mereka. Banyak penyintas yang tetap bungkam karena takut akan pembalasan, kurangnya dukungan, dan stigma yang diberikan kepada mereka, bukan kepada para pelaku.

Selain itu, konsekuensinya dapat diperbesar jika kehamilan terjadi akibat kekerasan tersebut, yang berpotensi menyebabkan penolakan masyarakat lebih lanjut terhadap anak-anak yang lahir dalam situasi seperti ini. Bentuk kekerasan ini sering dikaitkan dengan kekejaman masa perang lainnya, termasuk penculikan dan perekrutan individu ke dalam kelompok bersenjata.

Istilah "kekerasan seksual terkait konflik" mengacu pada pemerkosaan, perbudakan seksual, prostitusi paksa, kehamilan paksa, aborsi paksa, sterilisasi paksa, pernikahan paksa, dan segala bentuk kekerasan seksual lain yang setara dengan kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan, laki-laki, anak perempuan, atau anak laki-laki yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan konflik. Istilah ini juga mencakup perdagangan manusia jika dilakukan dalam situasi konflik untuk tujuan kekerasan atau eksploitasi seksual.

Pada 19 Juni 2015, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (A/RES/69/293 menetapkan tanggal 19 Juni setiap tahunnya sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik. Tujuannya meningkatkan kesadaran akan perlunya mengakhiri kekerasan seksual yang berhubungan dengan konflik, untuk menghormati para korban dan penyintas kekerasan seksual di seluruh dunia, dan untuk memberikan penghormatan kepada semua mereka yang telah dengan berani mengabdikan hidup mereka dan kehilangan nyawa mereka dalam memperjuangkan pemberantasan kejahatan ini.

Tanggal tersebut dipilih untuk memperingati pengesahan resolusi Dewan Keamanan 1820 (2008) pada tanggal 19 Juni 2008, di mana dewan mengutuk kekerasan seksual sebagai taktik perang dan hambatan bagi pembangunan perdamaian.

Acara Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 2025

Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik 2025 mengangkat topik "Breaking the Cycle, Healing the Scars: Addressing the Intergenerational Effects of Conflict-Related Sexual Violence". Ada acara untuk memperingati peringatan resmi ke-11 Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik ini.

Tujuan dari acara ini untuk menunjukkan solidaritas kepada para penyintas, dan mereka yang mendukung mereka, untuk menumbuhkan harapan, pengetahuan dan inspirasi saat kita menyuarakan pendapat kita: "#EndRapeInWar" .

(kny/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial