CNN Indonesia
Senin, 28 Jul 2025 08:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah akan menyediakan rumah subsidi bagi dari, guru ngaji, dai, aktivis Islam dan pegawai organisasi kemasyarakatan Islam.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama Ketua Umum MUI K.H. M Anwar Iskandar dan perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) sudah menandatangani Nota Kesepahaman (Mou) tentang Penyediaan dan Pemutakhiran Data dan/atau Informasi Statistik serta Penyelenggaraan Perumahan Bagi Dai, Guru Ngaji, Aktivis Islam dan Pegawai Organisasi Kemasyarakatan Islam di Lingkungan MUI.
"Kini saatnya guru ngaji juga bisa memiliki rumah subsidi pemerintah," ujar Maruarar Sirait di Jakarta, Sabtu (26/7) seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program rumah subsidi adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan yang mencapai angka 9,9 juta.
"Kami berharap MUI juga bisa memberikan dukungan terhadap Program 3 Juta Rumah yang menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat program perumahan," kata Ara.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 1.975 guru ngaji di seluruh Indonesia telah melakukan akad untuk KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk memiliki rumah subsidi.
Ketua Umum MUI K.H. M Anwar Iskandar menyatakan pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian PKP terhadap para guru dan dai serta aktivis Islam lewat program rumah subsidi ini.
"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian PKP atas rumah subsidi bagi para guru ngaji ini. Dirinya berharap program rumah subsidi ini bisa segera ditindaklanjuti di lapangan sehingga banyak guru ngaji yang bisa miliki rumah sendiri," katanya.
(agt)