Rommy PPP Sebut Amran Didukung Maju Ketum: Pak Jokowi Tahu Totalitasnya

1 week ago 16

Jakarta -

Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy (Rommy), mengatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu tokoh yang dijagokan untuk memimpin PPP. Selain Rommy, muncul nama Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) hingga eks Menparekraf Sandiaga Uno.

"Mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali. Karenanya dibutuhkan extra ordinary power dan extra ordinary leader untuk memimpin PPP. Karenanya saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu, baik karena ketokohannya, maupun ke-tauke-annya," kata Rommy dalam keterangan kepada wartawan, Senin (26/5/2025).

Rommy menyebut sederet nama di bursa calon Ketum PPP, seperti Amran, Sandiaga Uno hingga Gus Ipul. Ia mengatakan pada Desember tahun lalu bahkan sempat mengajak eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk bergabung dengan partai berlambang ka'bah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan Mas Anies Baswedan pun saya pernah bujuk untuk bersedia masuk dan memimpin PPP pada akhir Desember 2024 lalu," ujar Rommy.

Ia menyebut dorongan Amran menjadi caketum merupakan pandangan pribadi pihaknya. Ia menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga tahu kualitas Amran.

"Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran. Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah," kata Rommy.

"Nama-nama tersebut semuanya murni pemikiran saya, kecuali pak Agus Suparmanto yang didorong oleh Gus Yasin (Wagub Jateng)," tambahnya.

Rommy mengatakan pada Ramadan lalu, pihaknya bersama Sekjen PPP Arwani hingga Plt Ketum PPP Mardiono sempat bersilaturahmi dengan Amran. Ia memandang Mardiono juga sejalan jika Amran memimpin PPP ke depan.

"Plt Ketum PPP, Mardiono, juga mengikuti apa yang saya rintis, sudah beberapa kali bertemu dengan Pak Amran. Bahkan sesudah Lebaran kemarin, Pak Mar mengumpulkan belasan DPW di Pantai Gapura, guest house pribadi milik Pak Amran di Makassar untuk berhalalbihalal. Bagi saya, maknanya tunggal, bahwa Pak Mar sudah menerima jika Pak Amran memimpin PPP ke depan," ungkapnya.

Ia menegaskan jika nama Amran tak muncul atas dorongan Jokowi. Rommy hanya berharap PPP bisa melaju kembali ke Senayan.

"Apakah Pak Jokowi 'cawe-cawe' soal nama Pak Amran? Sama sekali tidak. Beliau beberapa kali saya mintai pandangan, bagaimana cara paling efektif mengembalikan PPP ke Senayan. Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan Pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang," kata Rommy.

"Tentu ini tak terlepas dari pengetahuan, Pak Jokowi, bahwa Pak Amran adalah menteri kabinetnya pada periode pertama," sambungnya.

Rommy menepis nama Amran muncul lantaran upaya Haji Isam yang merupakan kerabatnya untuk mengakuisisi PPP. Ia melihat tak ada kaitannya dengan relasi tersebut.

"Bahwa, yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk 'mengakuisisi melalui kerabatnya'. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai manapun. Karena sebagai pengusaha dengan komunikasi yang luas, beliau berteman dengan seluruh partai. Bisa dilihat, berapa banyak anggota kabinet Merah Putih lintas partai yang adalah 'orang Haji Isam'. Yang terjadi di PPP adalah 'tumbu golek tutup'," imbuhnya.

(dwr/fca)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial