Kota Bogor -
Sukarelawan pengatur lalu lintas (lalin) di Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar) bernama Mahfud (53), pria yang dikenal memiliki gaya unik ketika membantu kelancaran arus kendaraan meninggal dunia. Mahfud meninggal pada usia 53 tahun karena sakit.
Sosok Mahfud dikenal banyak warga hingga viral di media sosial (medsos). Ia selalu berjoget sambil terus tersenyum, hingga mengundang tawa pengendara yang melintas. Tidak sedikit warga yang sengaja mendekatinya hanya untuk foto bersama, layaknya seorang artis.
Meninggalnya Mahfud menyisakan kenangan bagi banyak orang, termasuk mantan Wali Kota Bogor era 2014-2024, yang kini menjabat Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui akun media sosial pribadinya, Bima menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Mahfud. Bima mengenang Mahfud sebagai sosok pria yang tulus dalam melayani.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Terima Kasih Pak Mahfud sudah mengajarkan kita ketulusan dan keikhlasan dalam melayani. Terima kasih Pak Mahfud sudah menebar energi positif dengan senyum dan semangatnya. Selamat jalan Pak Mahfud, Relawan Lalu Lintas Kota Bogor (4 September 1972 - 17 Mei 2025)," tulis Bima dalam akun Istagramnya dilihat detikcom, Senin (19/5/2025).
Mahfud dikenal kerap berjoget, menyapa, hingga melakukan gestur lucu para pengendara (M Sholihin/detikcom)
Istri almarhum Mahfud, Asita, mengatakan sang suami meninggal dunia pada Sabtu (18/5). Pria humoris itu meninggal dalam kondisi sakit ketika sedang berjemur di teras rumahnya.
"Bapak teh meninggalnya hari Sabtu tanggal 17 Mei kemarin. Meninggalnya karena punya sakit lambung kronis yang udah cukup parah," kata istri almarhum Mahfud bernama Asita, Senin (19/5).
Pada hari meninggal, Mahfud sempat meminta untuk dibantu berjemur di halaman rumahnya. Tidak lama tiba di halaman, Mahfud mengalami muntah-muntah hingga kemudian meninggal dunia di kursi roda.
"Pas nggak lama keluar, mau ngejemur terus muntah hebat, terus gemeter, terus nggak ada (meninggal dunia). Cepet kejadiannya, cuma sebentar. Itu sekitar jam 08.30 WIB," katanya.
Sosok Humoris di Keluarga
Sisi humoris Mahfud sudah melekat sejak di dalam rumah. Peringai gembira itu lalu dibawanya saat mengatur lalin.
Saat di rumah, Mahfud selalu bercanda dengan istri dan anak. Asita mengenang, sang suami terus berupaya menghibur orang terdekatnya meski sedang sakit.
"Bapak memang begitu, humoris orangnya, di keluarga juga begitu. Bukannya di jalan aja begitu (humoris), tapi sama anak juga begitu, sama ibu begitu. Nggak bisa diem aja orangnya," kenang Asita.
"Sampe terakhir mau nggak adanya (meninggal) juga masih becanda gitu, nggak nunjukin keluhan sakitnya, padahal kalau kita pikir luar biasa sakitnya itu. Tetep becanda orangnya, walaupun cuna lirik-lirikan begitu, tetep jadi becandaan sama dia mah," tambahnya.
(sol/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini