Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar karpet merah jika Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mau maju menjadi Ketum PSI. Relawan-relawan Jokowi ternyata bereaksi atas hal tersebut.
Perihal karpet merah ini mulanya disampaikan oleh Sekretaris SC Kongres PSI Benediktus Papa. Ia mengatakan karpet merah jadi Ketum PSI itu diberikan untuk Jokowi lantaran sudah dianggap sebagai figur yang selalu bersama perjuangan PSI.
Namun, Benediktus enggan menyatakan Jokowi bakal langsung menjadi ketum terpilih nantinya. Sebab, ada proses yang harus dilewati mulai verifikasi keanggotaan hingga pemilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sekali lagi, bahwa siapa yang akan menjadi ketua umum, tentu dikembalikan kepada seluruh anggota partai PSI yang hari ini teman-teman lihat sedang diverifikasi, siapapun yang dipilih oleh anggota partai, ya itulah yang akan kita terima sebagai ketua umum partai PSI yang baru," jelasnya.
Lantas bagaimana reaksi para relawan Jokowi? Berikut ini reaksinya:
Projo Tak Yakin Jokowi Daftar Jadi Ketum PSI
Freddy Damanik. (Dok. Istimewa)
"Jujur kami tidak yakin Pak Jokowi akan menjadi Ketum PSI karena kami belum melihat tanda-tanda ke arah itu," kata Waketum Projo Freddy Alex Damanik kepada wartawan, Rabu (18/6).
"Pak Jokowi pernah bilang kalau dia gabung PSI ataupun partai lain pasti beliau akan kasih tahu kita, dan sampai saat ini kita belum terima arahan apa pun dari Pak Jokowi," sambungnya.
Meski begitu, Freddy mengatakan pihaknya tetap akan mendukung Jokowi, baik bergabung dengan PSI maupun mendirikan partai sendiri. Sebab, Freddy menilai kehadiran Jokowi masih dibutuhkan.
"Oleh karena itulah Pak Jokowi harus masuk politik formal dalam artian gabung dalam partai politik agar bisa memastikan dan terlibat secara langsung untuk mewujudkan cita-cita negara maju pada 2045," ujarnya.
Namun Freddy mengaku lebih mendorong Jokowi untuk mendirikan partai politik sendiri. Hal ini, menurut dia, demi cita-cita dan visi misi Jokowi yang lebih murni.
"Kalaupun Pak Jokowi memilih PSI dan menjadi ketua umumnya, Projo juga sangat menghargai pilihan tersebut," ujarnya.
"Tapi kami menyarankan jika pun Pak Jokowi memilih opsi itu, kami menyarankan agar Pak Jokowi melakukan konsolidasi besar-besaran dan mengajak para pendukungnya agar bergabung dengan PSI, bahkan Pak Jokowi harus memberikan 'branding' baru terhadap PSI, termasuk mengubah nama PSI menjadi nama baru," imbuh dia.
Bara JP Kaji Ulang Posisi
Utje Gustaaf. (Andika Prasetia/detikcom)
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketum Bara JP Utje Gustaaf Patty.Utje awalnya menyampaikan pihaknya sebetulnya mendukung Jokowi bergabung ke partai politik. Terlebih, kata dia, jika partai itu PSI.
"Kami masih tetap dengan sikap kami sebelumnya. Kami setuju beliau bergabung dengan parpol, terlebih jika parpol itu PSI," kata Utje saat dihubungi, Rabu (18/6).
Namun, ia mengatakan pihaknya akan mengkaji ulang sikap jika Jokowi maju sebagai Ketum PSI, alih-alih anggota partai. Ia menuturkan alasannya karena anggota Bara JP terdiri dari banyak partai politik.
"Tapi kalau beliau menjadi Ketua Umum, kami harus mengkaji ulang posisi kami karena Bara JP anggotanya terdiri dari banyak parpol," ucapnya.
Terlepas dari itu, Utje memastikan akan terus membantu Jokowi dan mendukung Pemerintahan Prabowo Subianto.
"Pasti dong. Bara JP tetap membantu Pak Jokowi dan mendukung pemerintahan Pak Prabowo-Gibran," ujar dia.
(maa/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini