Purbaya Sewot AI Bea Cukai Disamakan dengan Kemenkes: Tersinggung Gue!

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 12 Des 2025 14:07 WIB

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tersinggung alat dan sistem kecerdasan buatan (AI) milik Bea Cukai disamakan dengan punya Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tersinggung alat dan sistem kecerdasan buatan (AI) milik Bea Cukai disamakan dengan punya Kementerian Kesehatan (Kemenkes). (CNN Indonesia/ Kadafi).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tersinggung alat dan sistem kecerdasan buatan (AI) milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) disamakan dengan punya Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Itu dijelaskan ketika dirinya meresmikan alat pemindai peti kemas (X-Ray) beserta inovasi digital bernama Self Service Report Mobile (SSR-Mobile) dan Trade AI. Menurutnya, akurasi alat baru milik Bea Cukai itu sudah tembus 90 persen.

"Jangan bandingkan dengan Kementerian Kesehatan dong, tersinggung gue!" kata Purbaya dalam Peresmian Alat Pemindai Peti Kemas di Terminal 3 dan Terminal Mustika Alam Sari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akurasinya emang enggak mungkin 100 persen karena dia akan belajar. Kan dari result-result yang dibandingkan lagi ke lapangan, nanti dimasukkan masukan tambahan sehingga AI-nya bisa belajar. Kalau sekarang mereka bilang sih 90 persen akurasinya," jelasnya.

Purbaya optimistis penggunaan alat pemindai serta pengembangan teknologi AI bisa memperkuat transparansi dan keamanan arus barang, hingga menutup celah-celah kecurangan.

Selain itu, ia memamerkan kecanggihan Trade AI yang diklaim mampu membandingkan langsung barang ekspor dan impor dengan harga asli di lokapasar (marketplace) sehingga dapat mencegah praktik underinvoicing.

"Peluangnya untuk setiap pelabuhan yang memakai sistem ini, peluangnya akan semakin kecil impor-ekspor ilegal lagi," tegas Purbaya percaya diri.

"Tapi kalau masuk pelabuhan tikus, ya kita mesti pasang 'kucing' di situ kelihatannya, itu belum tentu bisa dijaga. Tapi saya yakin sebagian besar barang selundupan, yang besar-besar, itu masuknya lewat pelabuhan-pelabuhan besar," tambahnya.

Sang Bendahara Negara menyebut uji coba alat dan sistem baru Bea Cukai sudah dilakukan terhadap 145 pemberitahuan impor barang (PIB).

Hasilnya, Kementerian Keuangan bisa mencegah kebocoran senilai Rp1,2 miliar.

"Untuk ke depan, untuk pengembangan lebih dalam lagi, supaya lebih canggih di seluruh Indonesia kita perkirakan kita perlu investasi sekitar Rp45 miliar lagi untuk mengembangkan sistem IT-nya," pungkas Purbaya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial