CNN Indonesia
Selasa, 01 Jul 2025 23:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menilai penjualan via online empat pulau di Kabupaten Anambas dan Pulau Panjang di Kabupaten Sumbawa, bukan dilakukan oleh orang iseng.
Ia mencurigai penjualan pulau itu tidak lepas dari kepentingan geopolitik. Nusron mengatakan pulau di Anambas dan Sumbawa itu adalah daerah-daerah krusial.
"Nah, karena itu kita harus hati-hati menyikapinya. Saya yakin ini tidak terpisahkan dengan konteks geopolitik, karena dilalah kok yang ditawarkan kok adalah kawasan-kawasan yang krusial. Contohnya Anambas ini berdempetan dengan Laut Cina. Kemudian Pulau Sumbawa berdempetan dengan Australia, dan sebagainya," kata Nusron dalam RDP dengan Komisi II DPR RI, Selasa (1/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nusron tidak menjelaskan lebih lanjut soal kepentingan geopolitik itu. Ia mengaku bukan otoritas yang berwenang untuk menyampaikannya.
"Tidak sekedar orang iseng atau orang yang main-main di dalam online itu, karena ini adalah online yang ada di luar negeri. Saya yakin ini tentunya ada kaitan geopolitik, yang itu tidak mungkin bisa saya sampaikan di sini," kata Nusron.
"Mungkin yang punya otoritas itu tidak saya yang bisa menyampaikan itu. Tapi insting saya ya, sebagai aktivis maupun sebagai politisi, saya rasa-rasanya kok mengarah ini ada kepentingan geopolitik yang lain," imbuh dia.
Pulau di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau diduga dijual lewat situs https://www.privateislandsonline.com. Situs tersebut beralamat di 80 Simcoe Street, Suite 102A Collingwood, Ontario L9Y 1H8, Kanada.
Dalam keterangannya, situs private island menyatakan sebagai marketplace untuk aktivitas penjualan dan penyewaan pulau pribadi.
Selain itu, Pulau Panjang di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga dijual dalam situs online luar negeri.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa menegaskan status pulau tersebut termasuk kawasan konservasi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbawa, Rahmat Hidayat, memastikan pulau yang berada di sekitar Pulau Moyo Sumbawa itu adalah milik negara.
(yoa/isn)