Proyek Tol Semarang-Demak Paket A1 Capai 64,2%, Ditarget Beres 2027

1 day ago 6

Jakarta -

PT Hutama Karya (Persero) atau HK mencatat progres pembangunan Tol Semarang-Demak Paket 1A mencapai 64,2%. Ditargetkan keseluruhan tol yang terkoneksi tanggul laut ini bisa rampung dan tersambung penuh pada April 2027.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan, progres pembangunan Tol Semarang-Demak Paket 1A telah mencapai 64,2%. Pekerjaan ini digarap melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Beijing Urban Construction Group (KSO HK-BUCG).

Adjib menjelaskan, HK menerapkan inovasi landas putar Sosrobahu pada pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Paket 1A. Metode ini memungkinkan progres konstruksi jalan tol tetap berjalan dengan seminimal mungkin gangguan terhadap arus lalu lintas di jalan arteri yang padat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggunaan teknologi Sosrobahu pada Tol Semarang-Demak Paket 1A bertujuan untuk meminimalisir gangguan lalu lintas di jalan arteri yang memiliki volume kendaraan sangat tinggi. Dengan metode ini, Hutama Karya dapat mengerjakan struktur pier head atau balok melintang tanpa harus menutup jalur di bawahnya," ujar Adjib, dalam keterangan tertulis, Selasa (10/6/2025).

Teknologi Sosrobahu diterapkan pada empat tiang penyangga di jalur tol Semarang-Demak Paket 1A (P10, P11, P13, dan P14) di area elevated, yang berada di antara dua jalur jalan arteri aktif dan berdekatan dengan akses menuju aktivitas bisnis.

Pelaksanaan Pemutaran berlangsung kurang lebih 2 bulan dengan pemutaran pertama dari Pier P11 pada tanggal 18 Mei 2025, diikuti pemutaran kedua P10 tanggal 3 Juni 2025, kemudian pemutaran ketiga P14 dan terakhir pemutaran keempat P13 pada pertengahan Juni 2025 atas koordinasi dengan dinas perhubungan setempat.

Untuk mendukung pelaksanaan agar berjalan lancar, Hutama Karya melakukan sosialisasi melalui media sosial, saluran radio lokal, dan memasang rambu manajemen lalu lintas terkait persiapan pekerjaan Sosrobahu ini di sekitar area proyek.

"Tanpa teknologi Sosrobahu, proses konstruksi konvensional berpotensi menyebabkan kemacetan, mengganggu akses menuju aktivitas bisnis, dan menimbulkan keluhan masyarakat. Metode ini memungkinkan pier head dibangun sejajar dengan sumbu jalan, lalu diputar 90 derajat ke posisi akhir menggunakan sistem hidrolik," jelas Adjib.

Metode Sosrobahu memiliki beberapa keunggulan, termasuk efisiensi waktu pengerjaan yang lebih singkat, biaya pengaturan keselamatan lalu lintas yang lebih efisien, dan pekerjaan konstruksi yang tetap berjalan tanpa mengurangi ruang jalan arteri. Teknologi ini sangat ideal untuk lingkungan perkotaan yang padat dan minim ruang gerak alat berat.

Setelah selesai, tol ini akan meningkatkan konektivitas serta memberikan perlindungan dari dampak banjir rob yang biasa terjadi di wilayah pesisir Semarang dan Demak. Tol ini juga diharapkan dapat mengurai kemacetan di jalan nasional, Pantura, dan meningkatkan produktivitas ekonomi di kedua wilayah di Jawa Tengah tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam kunjungannya pada 1 Januari 2025 mengatakan bahwa pembangunan Tol Semarang-Demak masih berjalan sesuai dengan timeline dengan target tuntas April 2027.

"Secara keseluruhan tidak ada kendala, hanya saat musim-musim seperti ini saja yakni angin kencang dan hujan deras, sehingga otomatis kapasitas kerja juga berkurang karena memang safety pekerjaan yang kita utamakan," ujar Dody, dikutip dari keterangan tertulis.

Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.

Untuk Seksi 1 Kaligawe-Sayung menjadi porsi pemerintah yang terbagi menjadi 3 paket yakni paket 1 A dengan Penyedia Jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres fisik 46,2% per 23 Desember 2024.

Berikutnya, ada pekerjaan Paket 1B yang digarap oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 27,6%. Kemudian ada Paket 1C yang digarap Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres 20,4%.

"Paket 1B terintegrasi dengan tanggul laut, sedangkan pada paket 1C terdapat dua kolam retensi yang nantinya dapat menampung air dari kawasan dan dipompa ke Sungai Babon untuk selanjutnya dialirkan ke laut," kata Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PU Wilan Oktavian, dalam rilis terpisah, awal Januari lalu.

(shc/fdl)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial