Prabowo Siap Perkuat Kerja Sama dengan Swasta untuk Bangun Infrastruktur

15 hours ago 8

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah dan badan usaha swasta dalam membangun infrastruktur nasional.

"Kita akan perkuat kerja sama pemerintah dan badan usaha swasta. Kita akan perkuat kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Prabowo dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025).

Hal ini disampaikannya dalam pidato penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pidatonya, Prabowo juga menegaskan pemerintah akan menerapkan disiplin fiskal, menyederhanakan proses perizinan, dan mempercepat pengadaan lahan untuk mendukung percepatan proyek-proyek strategis.

Adapun langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari strategi besar untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat, transparan, dan kompetitif.

"Kita berada di ambang transformasi besar. Saya optimis angka-angka menunjukkan kekayaan kita luar biasa," paparnya.

Prabowo juga menyoroti peran strategis Sovereign Wealth Fund Indonesia, yakni Danantara, yang kini siap menjadi mitra aktif dalam investasi infrastruktur. Dengan dukungan dana investasi negara yang kuat, pemerintah mendorong model kemitraan yang seimbang dan saling menguntungkan.

"Danantara siap ikut serta dalam proyek-proyek infrastruktur," tambahnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan Indonesia sedang menuju swasembada pangan, energi, dan air. Ia juga menegaskan pentingnya penegakan hukum dan kepastian hukum sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi dan investasi jangka panjang.

"Kita akan tertibkan. Kita akan tegakkan hukum. Hanya dengan kepastian hukum, iklim usaha bisa berkembang dengan baik," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menyampaikan pemerintah saat ini tengah mendorong perubahan paradigma pembangunan infrastruktur dari pendekatan birokratis ke arah kolaboratif.

"Arahan Bapak Presiden jelas: kita geser paradigma dari model yang terlalu birokratis menuju model kolaboratif, yang mengedepankan peran strategis sektor swasta dan inovasi pembiayaan," kata AHY.

Sebagai bentuk konkret, pemerintah kini mendorong pemanfaatan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Green Bonds, dan Blended Finance sebagai alternatif pembiayaan berkelanjutan.

"Bukan hanya mencari dana, tetapi mengundang mitra-mitra strategis untuk membangun bersama," tambahnya.

Untuk mempercepat implementasi, AHY mengumumkan rencana pembentukan Project Facilitation Office sebagai pusat percepatan investasi infrastruktur. Kantor ini akan dibentuk bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi, BKPM, serta kementerian terkait, terinspirasi dari model sukses di Singapura, Hong Kong, dan Australia.

Dalam kesempatan yang sama, AHY juga meluncurkan Project Catalog 2025 sebagai tindak lanjut dari konferensi ini. Katalog tersebut mencantumkan sekitar 40 proyek prioritas yang tengah ditawarkan kepada mitra domestik maupun internasional, mencakup sektor transportasi, energi, air bersih, pengelolaan sampah, perumahan, dan kota cerdas.

Sebagai informasi, Konferensi ICI dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan.

Lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara partisipan, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.

ICI 2025 akan menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), hingga The Asia Group.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial