Penumpang Kini Tak Perlu Lepas Sepatu untuk Pemeriksaan Bandara di AS

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Penumpang pesawat di bandara-bandara Amerika Serikat (AS) tidak lagi diwajibkan melepas sepatu saat melewati pemeriksaan keamanan. Kebijakan baru ini diumumkan pada 8 Juli 2025, tepat 20 tahun setelah aturan tersebut pertama kali diterapkan.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, menyampaikan perubahan aturan Transportation Security Administration (TSA) ini dalam sebuah konferensi pers di Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington.

Aturan lepas sepatu saat pemeriksaan telah berlaku di bandara AS sejak tahun 2006, lima tahun setelah penangkapan "Pembom Sepatu" Richard Reid, yang menyembunyikan bahan peledak di dalam alas kakinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam 20 tahun sejak kebijakan itu diberlakukan, teknologi keamanan kami telah berubah secara dramatis. Ini telah berevolusi. TSA telah berubah. Kami sekarang memiliki pendekatan keamanan berlapis dan menyeluruh dari pemerintah," jelas Noem, seperti dilansir AFP.

"Kami sangat yakin dapat terus memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan pelancong Amerika serta bagi mereka yang mengunjungi negara kami, sambil tetap menjaga standar keamanan yang sama bagi penumpang dan tanah air kami," tambahnya.

Richard Reid, anggota Al-Qaeda, berhasil dilumpuhkan oleh penumpang lain saat ia mencoba menyalakan sumbu peledak di sepatunya dalam penerbangan American Airlines dari Paris ke Miami pada Desember 2001.

Reid mengaku bersalah atas tuduhan terorisme dan lainnya, serta saat ini menjalani hukuman seumur hidup di penjara dengan keamanan maksimum di Colorado.

Dalam pernyataannya mengenai perubahan kebijakan sepatu ini, TSA menegaskan bahwa langkah-langkah keamanan lainnya akan tetap berlaku.

"Aspek lain dari pendekatan keamanan berlapis TSA akan tetap diterapkan selama proses pemeriksaan TSA. Misalnya, penumpang tetap harus melewati verifikasi identitas, Secure Flight vetting, dan proses lainnya," bunyi pernyataan tersebut.

Serangan teroris di masa lalu, baik yang berhasil maupun yang digagalkan, telah memicu serangkaian langkah keamanan baru di bandara dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah serangan 11 September 2001, di mana para pembajak menerbangkan jet penumpang ke Menara Kembar di New York serta Pentagon.

Pada tahun 2006, pihak berwenang Inggris mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana teror yang bertujuan meledakkan beberapa pesawat di udara secara bersamaan dengan bahan peledak cair.

Sejak saat itu, pembatasan ketat diterapkan pada cairan dan gel, seperti pasta gigi. Peralatan elektronik juga mendapat pemeriksaan tambahan dalam upaya mencegah serangan, dengan penumpang diwajibkan mengeluarkan laptop dari tas, misalnya.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial