Foto
Rafida Fauzia - detikNews
Senin, 16 Jun 2025 14:00 WIB
Iran - Gambar satelit memperlihatkan kerusakan besar di fasilitas nuklir Iran. Serangan Israel menghantam bagian permukaan kompleks Natanz dengan presisi tinggi.
Citra satelit dari Maxar Technologies mengungkap dampak serius dari serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, khususnya kompleks Natanz, pada 14 Juni 2025. Gambar sebelum dan sesudah serangan menunjukkan sejumlah bangunan di permukaan hancur, termasuk instalasi kelistrikan yang penting bagi operasi pengayaan uranium. (REUTERS/Maxar Technologies)
Meski bunker bawah tanah tempat pengayaan uranium tetap utuh, serangan ini dinilai berhasil melumpuhkan sistem pendukung operasional. Selain Natanz, fasilitas di Isfahan dan Fordow juga dilaporkan diserang, dengan kerusakan terbatas di bagian permukaan. Iran belum menyebut dampak langsung terhadap kemampuan nuklirnya. (REUTERS/Maxar Technologies)
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyuarakan keprihatinan dan memperingatkan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir sipil bisa menimbulkan konsekuensi regional, meskipun belum ditemukan adanya kebocoran radiasi. Iran sendiri menyatakan program nuklirnya tetap berlanjut dan tidak terganggu secara signifikan. (REUTERS/Maxar Technologies)
Israel melancarkan serangan ini sebagai bagian dari operasi militer besar bertajuk “Operation Rising Lion” yang diklaim menarget lebih dari 100 titik strategis di Iran. Pemerintah Israel menyatakan operasi tersebut ditujukan untuk memperlambat program nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman. (REUTERS/Maxar Technologies)
Dengan bukti visual dari satelit, dunia kini menyaksikan langsung skala kerusakan yang ditimbulkan dan meningkatnya risiko eskalasi lebih luas antara dua musuh bebuyutan ini. Ketegangan di kawasan pun makin tinggi di tengah seruan internasional untuk menahan diri. (REUTERS/Maxar Technologies)