Pemerintah Bulgaria Bubar usai Berminggu-minggu Didemo Warga

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Bulgaria Rosen Zhelyazkov mengumumkan pengunduran diri pemerintahannya, menyusul serangkaian aksi demonstrasi anti-korupsi selama beberapa pekan terakhir.

Pengumuman Jeliazkov, yang baru menjabat kurang dari setahun, dilakukan tepat sebelum pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen.

"Koalisi kami telah bertemu, kami membahas situasi terkini, tantangan yang kami hadapi, dan keputusan yang harus kami ambil secara bertanggung jawab," kata Zhelyazkov dalam pengumuman yang disiarkan di televisi.

"Keinginan kami adalah untuk berada pada level yang diharapkan masyarakat. Kekuasaan berasal dari suara rakyat," imbuhnya, dilansir Reuters.

Pada Rabu (10/12) malam waktu setempat, ribuan warga Bulgaria menggelar demonstrasi di ibu kota Sofia dan puluhan kota lainnya. Mereka mengungkapkan rasa frustasi kepada pemerintah, yang dianggap gagal memberantas korupsi yang semakin merajalela.

Pekan lalu, pemerintah Zhelyazkov menarik rencana anggaran 2026, usai diprotes masyarakat. Partai-partai oposisi dan organisasi lain mengatakan mereka menolak rencana pemerintah menaikkan iuran jaminan sosial dan pajak atas dividen, untuk membiayai pengeluaran negara yang makin mahal.

Sebelumnya, Presiden Bulgaria Rumen Radev juga menyerukan pemerintah Zhelyazkov untuk mengundurkan diri awal pekan ini.

"Antara suara rakyat dan ketakutan akan mafia. Dengarkan suara masyarakat!" kata Radev.

Radev, yang memiliki kekuasaan terbatas berdasarkan konstitusi Bulgaria, kini akan meminta partai-partai di parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Dia juga akan membentuk pemerintahan sementara untuk menjalankan negara, sampai pemilu dapat diadakan.

(dna)