Jakarta, CNN Indonesia --
"Tulang aku besar, makanya susah kurus."
Kalimat ini sering terdengar dari mereka yang merasa berat badannya sulit turun, seolah bentuk tubuh dan timbangan tak lagi bisa diubah. Tapi, benarkah orang bertulang besar memang ditakdirkan untuk lebih 'berisi'?
Menurut Maria Lestari, dokter spesialis kedokteran olahraga dari Eka Hospital BSD, anggapan tersebut termasuk mitos yang kerap disalahpahami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tulang besar memang bisa membuat seseorang tampak lebih berisi karena struktur rangkanya berbeda. Tapi pengaruhnya terhadap berat badan sebenarnya tidak signifikan," jelasnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (23/10).
Maria menjelaskan bahwa ukuran rangka tubuh atau frame size memang bervariasi antarindividu.
Orang dengan rangka besar umumnya memiliki massa tulang sekitar 2-3 kilogram lebih tinggi dibanding yang berpostur kecil. Namun, angka ini terlalu kecil untuk dijadikan alasan utama berat badan sulit turun.
"Yang paling berpengaruh terhadap berat badan itu bukan ukuran tulang, tapi lemak tubuh dan massa otot," katanya.
Dengan kata lain, seseorang yang merasa 'berat' bisa jadi memiliki kadar lemak yang tinggi atau otot yang kurang terlatih, bukan karena tulangnya besar.
Lagi pula kata Maria, orang bertulang besar tetap bisa mencapai berat badan ideal sesuai komposisi tubuhnya. Kuncinya, jangan hanya terpaku pada angka di timbangan, tetapi perhatikan komposisi tubuh dan kesehatan metabolik secara keseluruhan.
Jadi, jika selama ini Anda menyalahkan tulang besar sebagai penyebab sulitnya menurunkan berat badan, mungkin sudah saatnya berhenti mencari kambing hitam. Karena pada akhirnya, bukan ukuran tulang yang menentukan bentuk tubuh, tapi gaya hidup Anda sendiri.
"Fokuslah pada peningkatan massa otot, penurunan lemak, serta gaya hidup aktif dan pola makan seimbang. Berat badan ideal bukan sekadar angka, tapi cerminan tubuh yang sehat," kata dia.
(tis/tis)

2 hours ago
3
































