Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya adalah sosok yang sering dicari oleh banyak orang, sehingga ia mau tidak memiliki handphone atau telepon genggam hingga saat ini.
Hal itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam seminar internasional peringatan ke-70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (31/10/2025).
Dalam pidato tersebut, awalnya Presiden RI ke-5 itu menyinggung kebiasaan banyak orang yang lebih fokus pada ponsel mereka, bahkan di momen-momen penting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk apa kalian datang, hah? Kalau ininya nggak dipakai untuk mendengarkan sesuatu yang menurut saya sangat berarti. Hanya nampang? Sorry for my friend, this is not for you, this is for my people. Juga kalian boleh ngomong, sekarang juga di luar negeri banyak yang begitu. Orang serius tidak banyak lagi," kata Megawati.
Megawati kemudian mengaku sempat berpikir perlu ada aturan mengenai penggunaan HP.
Ia juga mengungkapkan tidak memiliki HP karena ada banyak orang ingin mengetahui tentang dirinya, sementara tidak semuanya memiliki niat baik.
"I don't have HP because, do you know why? Karena saya orang yang dicari. Do you understand what I mean? Everybody wants to know me, but not everybody is a good person. Do you understand? Jadi saya nggak punya HP. Enggak. Kalau orang bilang, (ada yang) ngintel, intel, or spying," ujarnya.
Seminar internasional dalam rangka peringatan ke-70 tahun KAA ini mengusung tema 'Bung Karno in a Global History: Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian-African Conference'.
Dalam pidatonya, Megawati juga menyerukan kepada masyarakat dunia untuk membangun tatanan global baru yang berpijak pada nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan dengan Pancasila.
"Dunia lama yang dibangun di atas kolonialisme dan imperialisme harus digantikan oleh dunia baru yang berkeadilan," ucap Megawati.
Megawati berpendapat di tengah krisis moral global, ketimpangan digital, dan konflik geopolitik yang berlarut, dunia membutuhkan nilai universal baru yang tidak berakar pada kekuasaan, tetapi pada kemanusiaan.
"Tanpa dasar moral yang kuat, dunia akan terus diwarnai pertarungan hegemoni sebagaimana perang Rusia-Ukraina dan krisis di Timur Tengah," kata Megawati.
Megawati sudah tiba di Kota Blitar pada Jumat (30/10).
Para delegasi dari berbagai negara di Asia dan Afrika yang menjadi peserta seminar lebih dulu berziarah ke makam Presiden pertama RI, Sukarno. Mereka berdoa dan menabur bunga di makam Bung Karno.
Simak selengkapnya di sini.
(vws)

3 hours ago
3


































