MAGA Pendukung Trump Murka Usai Kasus Jeffrey Epstein Ditutup FBI

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Basis MAGA pendukung Donald Trump marah setelah dia memutuskan menutup kasus kejahatan seks Jeffrey Epstein. Mereka murka lantaran pengungkapan kasus ini sebelum Trump mendapat jabatan presiden Amerika Serikat (AS) untuk kedua kalinya.

Departemen Kehakiman AS dan FBI mengatakan dalam sebuah memo yang dipublikasikan pada Minggu (6/7) bahwa tidak ada bukti Epstein menyimpan "daftar klien" atau memeras tokoh-tokoh yang berkuasa.

Mereka juga menolak klaim bahwa Epstein dibunuh di penjara, mengonfirmasi kematiannya karena bunuh diri dan mengatakan tidak akan merilis informasi lebih lanjut tentang penyelidikan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reaksi keras atas pernyataan itu datang cepat dan brutal dari MAGA. Kelompok dengan slogan "Make America Great Again" ini sudah lama meyakini bahwa elit "Deep State" melindungi rekan-rekan Epstein yang merupakan tokoh Partai Demokrat dan Hollywood.

"Selanjutnya DOJ akan berkata 'Sebenarnya, Jeffrey Epstein tidak pernah ada,'" cuit Alex Jones, ahli teori konspirasi pro-Trump.

AFP menjelaskan Trump berhasil terhindar dari banyak kemarahan atas sikap pemerintahannya untuk Epstein ini. Kemarahan justru diarahkan langsung pada Direktur FBI Kash Patel dan wakilnya Dan Bongino.

Target utama lainnya adalah Jaksa Agung Pam Bondi, yang meyakinkan Fox News bahwa dia memiliki daftar klien Epstein di mejanya dan pernah mengatakan akan mengungkap kebenaran.

Bondi sebelumnya sudah berada dalam situasi sulit dengan MAGA setelah membagikan berkas berlabel "The Epstein Files" kepada para influencer di Gedung Putih yang ternyata sebagian besar berisi informasi publik dan tidak ada pengungkapan baru.

"Presiden Trump harus memecat (Bondi) karena berbohong kepada basisnya dan menciptakan beban bagi pemerintahannya," tulis influencer sayap kanan Laura Loomer di X.

"Dia memalukan dan dia tidak melakukan apa pun untuk membantu Trump," tulis dia lagi.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt didesak tentang kontroversi tersebut dan mengatakan bahwa Bondi sebenarnya berbicara tentang dokumen terkait Epstein secara keseluruhan, yang memicu kemarahan MAGA lebih besar.

"Inilah yang terjadi ketika anjing menangkap mobil. Atau, untuk lebih jelasnya, ketika Anda dan orang-orang di sekitar Anda menjadi 'Deep State' yang selama bertahun-tahun Anda serang," tulis analis CNN Chris Cillizza di buletin Substack-nya.

Epstein meninggal karena bunuh diri di penjara New York pada 2019 setelah didakwa melakukan perdagangan seks.

Trump, yang telah membantah mengunjungi rumah di Kepulauan Virgin AS tempat jaksa mengatakan Epstein memperdagangkan seks gadis-gadis di bawah umur, mengatakan menjelang pemilihannya bahwa ia "tidak akan keberatan" merilis berkas yang terkait kasus tersebut.

Trump tampak jengkel ketika ditanya seorang reporter tentang Epstein pada rapat kabinet pada Selasa (8/7).

"Apakah Anda masih membicarakan Jeffrey Epstein? ... Apakah orang-orang masih membicarakan orang ini, orang menyebalkan ini? Itu tidak masuk akal," kata Trump.

Pernyataan sikap pemerintahan Trump atas kasus Epstein ini telah menambah satu perpecahan dalam gerakan MAGA. Sebelumnya mereka juga marah atas pengumuman Trump yang melanjutkan pasokan senjata ke Ukraina.

Basis pendukung Trump yang sangat mengisolasi diri ini sudah marah dengan pengeboman situs nuklir Iran oleh AS dan pernyataannya yang menyerukan pelonggaran penggerebekan imigrasi di pertanian.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial