CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2025 11:25 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat mengatur kudeta dirinya.
Dalam pidato di hadapan komite yang baru dibentuknya, Maduro mengecam upaya kudeta tersebut dan menegaskan bahwa tak boleh ada campur tangan AS yang mengusik Venezuela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak untuk perang di Karibia... Tidak untuk pergantian rezim... Tidak untuk kudeta yang diatur oleh CIA," ucap Maduro pada Rabu (15/10) seperti dikutip AFP.
Pernyataan Maduro ini dilontarkan setelah Presiden AS Donald Trump mengaku sedang mempertimbangkan serangan darat ke Venezuela untuk memberantas kartel-kartel narkoba yang biasa masuk ke AS.
Sejak beberapa waktu terakhir, AS menyerang kapal-kapal di sekitar Venezuela yang diklaim sebagai operasi antinarkoba. AS telah mengerahkan kapal perang di Karibia untuk memuluskan operasi tersebut.
Setidaknya 27 orang tewas dalam serangan AS di Karibia sejauh ini.
Setelah serangan kapal terakhir pada Selasa (14/10), pada Rabu, Maduro memerintahkan militer menggelar latihan dan mengerahkan prajurit, polisi, hingga milisi untuk mempertahankan kawasan pegunungan, pantai, sekolah, rumah sakit, pabrik, dan pasar.
Sejak akhir September, Maduro telah mengumumkan bahwa ia siap mendeklarasikan keadaan darurat apabila AS meluncurkan serangan militer ke nagaranya.
Trump, sementara itu, mengumumkan pada Rabu bahwa ia telah mengizinkan CIA untuk melakukan operasi rahasia di Venezuela.
(blq/rds)