Jakarta -
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melangsungkan dialog dengan sejumlah tokoh dalam rangkaian kunjungan kenegaraan pada Congress of Ministers of Culture of the Islamic World di Kazan, Rusia.
Di antaranya Presiden Islamic Culture and Relations Organization (ICRO) Republik Islam Iran, Dr Mohammad Mahdi Imanipour; Direktur Jenderal Islamic World Educational, Scientific, and Cultural Organization (ICESCO), Dr Salim M Almalik; Wakil Menteri Kebudayaan Rusia, Andrey Malyshev; dan Rais Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov.
"Dari tradisi, sastra, musik, seni pertunjukan, hingga ritual keagamaan, kedua negara memiliki banyak potensi untuk saling berbagi dan memperkaya keberagaman satu sama lain," ungkap Fadli, dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan dengan Presiden Islamic Culture and Relations Organization (ICRO) Republik Islam Iran, Dr Mohammad Mahdi Imanipour, Fadli membahas tentang komitmen bersama Indonesia-Iran untuk mempererat kolaborasi di bidang pelestarian warisan budaya takbenda dan berbagai ekspresi budaya Islam melalui peran aktif kedua negara di berbagai forum internasional. Menurut Fadli, Iran dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama memiliki kekayaan warisan budaya takbenda yang mencerminkan sejarah, keragaman etnis, serta nilai-nilai spiritual masyarakatnya.
Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Direktur Jenderal ICESCO, Dr Salim M Almalik, Fadli membahas peluang kerja sama dalam upaya perlindungan warisan budaya serta penguatan kolaborasi antarnegara anggota ICESCO dalam pemajuan kebudayaan Islam di tingkat global. ICESCO merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di dunia dengan 54 negara anggota yang berfokus pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, dan komunikasi, yang didirikan pada tahun 1979.
"Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia yang memiliki keragaman budaya sangat tinggi, menjunjung tinggi prinsip toleransi dan menghargai keberagaman sebagai hal yang dapat mempererat persatuan bangsa. Negara-negara Islam perlu memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam pelestarian warisan budaya takbenda di dunia Islam, mulai dari tradisi lisan, praktik keagamaan, seni pertunjukan, hingga pengetahuan tradisional yang berakar pada nilai-nilai Islam yang tentu jumlahnya sangat beragam" jelas Fadli.
Fadli berdialog dengan Rais Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov yang tuan rumah Kongres Menteri Kebudayaan Dunia Islam di Kazan. Kazan terpilih menjadi Ibu Kota Budaya Dunia Islam untuk tahun 2026.
Keputusan ini diumumkan pada tanggal 13 Februari dalam Konferensi ke-13 para Menteri Kebudayaan Dunia Islam yang diselenggarakan di Arab Saudi. Fadli juga menyampaikan potensi kerja sama budaya antara Indonesia dan Tatarstan, khususnya dalam pelestarian warisan budaya Islam, pertukaran seni, serta penguatan diplomasi budaya sebagai jembatan antarbangsa melalui film, seni, dan beragam ekspresi budaya.
"Indonesia dan Tatarstan sama-sama menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi sebagaimana tertera dalam prinsip Bhinneka Tunggal Ika (Unity in Diversity) yang menjadi modal utama persatuan bangsa di tengah berbagai perbedaan. Saya berharap dapat terwujud kolaborasi budaya antara Indonesia dan Tatarstan yang dapat memperkuat pemahaman yang lebih dalam atas nilai-nilai perdamaian, keberagaman, dan harmoni di tengah dunia multipolar yang penuh dengan konflik dan peperangan," ujar Fadli.
Dalam kesempatan ini, Dr Almalik juga mengajak Indonesia untuk berperan aktif dalam memperkuat diplomasi budaya dunia Islam sehingga dapat terwujud perdamaian dunia yang berdasarkan pada prinsip-prinsip yang merefleksikan nilai Islam seperti toleransi, moderasi, dan persaudaraan. Melanjutkan dialog pada forum ini, Fadli berdiskusi dengan Wamenbud Rusia Andrey Malyshev untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia-Rusia yang telah terjalin 75 tahun.
Fadli mengapresiasi acara ini. Menurut Fadli, Indonesia menyambut baik inisiatif ini dan berharap dapat terwujud kolaborasi yang lebih erat antarnegara yang hadir dalam forum ini sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Fadli menyampaikan kegiatan kebudayaan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat, antara lain konser musik memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia di St Petersburg, sebuah simbol persahabatan kedua negara melalui jalinan budaya, yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Menyambung gagasan tersebut, Wamenbud Rusia, Andrey Malyshev juga mengajak Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan Eurasian Movie Festival 2025, sebuah ajang perfilman bagi negara-negara di kawasan Eurasia yang diharapkan dapat menjadi platform bagi film-film Indonesia untuk tampil dan dikenal secara internasional.
"Saya optimis partisipasi Indonesia dalam kegiatan seperti ini dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi di dunia perfilman dan sinema, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di panggung internasional," jelas Andrey.
Budaya adalah bahasa universal yang dapat mempererat jalinan persahabatan negara, untuk itu, Indonesia berharap dapat dihasilkan MoU di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Rusia yang selanjutnya dapat menjadi fondasi bagi berbagai inisiatif dan upaya penguatan hubungan diplomatik melalui budaya.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini