KRL Made in China Resmi Operasi, Punya Banyak Fitur Baru

3 days ago 17

Jakarta -

Kereta rel listrik (KRL) Commuter Line baru mulai beroperasi. Sudah ada tiga rangkaian atau trainset dengan formasi masing-masing rangkaian 12 gerbong yang dioperasikan untuk Jalur Bogor dan Cikarang sejak kemarin, Minggu 1 Juni 2025.

PT KAI Commuter (KCI) terus mendatangkan secara bertahap sarana kereta rel listrik (KRL) baru dari PT INKA (Persero) dan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC). Total ada sebanyak 96 gerbong KRL baru akan segera tiba dan siap untuk dioperasikan.

Proses pengiriman sarana KRL baru untuk kebutuhan layanan Commuter Line di wilayah Jabodetabek telah dilakukan secara bertahap, mulai 30 Januari 2025 sampai dengan 22 Mei 2025. Hingga saat ini sudah 8 rangkaian yang tiba, 7 rangkaian dari CRRC dan satu lagi dari pabrik INKA di Madiun. Nah, 3 rangkaian dari CRRC mulai operasi mengangkut penumpang sejak kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan 3 rangkaian baru itu diberi nama CLI-125 yang beroperasi sebanyak 2 rangkaian di jalur Bogor dan 1 lagi di jalur Cikarang. Kemudian, dalam waktu dekat akan ada lagi tambahan 2 rangkaian yang akan siap beroperasi. Nantinya tambahan kereta baru itu akan digunakan kembali untuk jalur Bogor dan Cikarang.

"Mulai Juni ini akan bertahap, saat ini ada 3 trainset, nanti kurang lebih 3 minggu lagi kita akan operasikan lagi 2 trainset lagi," ujar Asdo saat menjajal operasi pertama CLI-125 dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bogor, Minggu (1/6/2025).

Daya tampung 1 gerbong kereta mencapai 289 orang, sementara itu 1 rangkaian dengan 12 gerbong mencapai 3.400 penumpang sekali jalan.

"Nah ini mudah-mudahan ini bisa mengurangi kepadatan, ya kepadatan terutama pada saat peak hours," sebut Asdo.

Sebagai produk baru, tentu saja banyak sekali perbedaan dari KRL baru produk China dengan KRL lama yang umumnya merupakan kereta bekas dari Jepang.

Fitur Baru KRL China

Paling pertama, perbedaan yang mencolok sudah nampak dari bentuk fisiknya, lokomotif kereta baru ini bentuknya sedikit melengkung sisinya, tidak seperti kereta lama yang bentuknya hampir kotak sempurna.

Hal baru lainnya yang sangat berbeda adalah sign system informasi stasiun, kini bentuknya sudah berupa layar dengan informasi berbentuk digital. Tak lagi hanya sebuah poster lebar penunjuk nama-nama stasiun.

Informasi yang ditayangkan juga dinamis bukan hanya nama-nama stasiun saja. Ada juga informasi stasiun pemberhentian berikutnya dan satu stasiun setelahnya, ini memberikan informasi terkini soal posisi kereta secara langsung.

Posisi penumpang di gerbong yang mana pun terpampang jelas dalam layar tersebut. Ada juga penunjuk waktu terkini dengan format 24 jam.

Tidak sampai di situ, hal baru berikutnya yang nampak muncul dari kereta Commuter Line pabrikan China ini memiliki door lamp atau lampu peringatan yang menyala setiap pintu kereta akan terbuka ataupun tertutup.

Lampu itu berada di atas pintu persis, berwarna kuning, dan berbunyi cukup nyaring saat menyala. Penumpang bisa mendapat informasi pintu mana yang akan terbuka dengan lampu peringatan tersebut.

KRL baru ini juga mengadopsi teknologi Anti Trap yang berfungsi untuk keselamatan dan mencegah potensi penumpang terjepit pintu otomatis.

Hal baru lainnya adalah bentuk rak barang yang tak lagi menggunakan besi yang bentuknya seperti jaring-jaring. Kali ini, rak barang dibentuk dengan rangka besi yang di tengahnya diisi dengan bahan plastik yang kuat.

Kereta baru ini juga memiliki konfigurasi baru dari tempat duduknya, yaitu bertambahnya kursi prioritas untuk ibu hamil, lansia, hingga disabilitas. Kini, di tiap baris kursi pada ujungnya didedikasikan sebagai kursi prioritas.

Pada desain tempat duduknya memiliki perbedaan warna, dengan warna abu-abu untuk kursi prioritas. Tempat duduk berwarna abu-abu ini ditempatkan dekat pintu pada setiap keretanya dengan tujuan mempermudah pengguna prioritas untuk naik dan turun dari tempat duduknya.

Selain itu, terdapat juga tempat untuk pengguna kursi roda yang ditempatkan pada ujung-ujung rangkaian di kereta nomor 1 dan 12.

(acd/acd)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial