KPAI Kecam Grup FB 'Fantasi Sedarah', Bakal Dampingi Pemulihan Korban

5 hours ago 3

Jakarta -

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam grup Facebook 'Fantasi Sedarah' yang isi percakapannya mengarah pada tindakan inses. KPAI akan melakukan profiling korban dan memberikan pendampingan untuk pemulihan.

"KPAI mengecam tindakan siapapun dalam melakukan upload, membuat grup yang mengindikasikan adanya penyimpangan seksual, kejahatan seksual, dan informasi dan juga adanya kampanye yang sangat menyesatkan ini," kata Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah saat dihubungi, Sabtu (17/5/2025).

Ai mengatakan tindakan para pelaku bertentangan degan nilai agama dan merusak tatanan kehidupan. Dia mengatakan pelaku yang terlibat harus ditindak atas perbuatannya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sangat bertentangan dengan nilai agama, sosial, masyarakat, kesehatan medis, dan bahkan melawan hukum dengan sangat berat dan merusak tatanan kehidupan, baik itu struktur keluarga, maupun juga kejahatan keluarga yang seharusnya terbina atas dasar kekeluargaan yang sangat kuat. Kasih sayang yang dimiliki berdasarkan keluarga antara ayah, anak, ibu, dan lain sebagainya," jelasnya.

KPAI menyebut Kementerian Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) saat ini sudah memblokir grup tersebut. Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan kembali informasi terkait grup tersebut.

"Sehingga ini menyempitkan, menekan keinginan anak-anak kita yang mungkin ingin tahu dan lain sebagainya. Jadi mohon saya menghimbau ya teman-teman influencer, teman-teman yang juga mungkin sangat berkepentingan menginformasikan hal-hal apapun, karena kita sangat mengkhawatirkan konten ini justru bisa dengan mudah dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur," ujarnya.

Lebih lanjut, KPAI berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan profiling terhadap pelaku juga para korban. KPAI bersama pihak terkait nantinya akan memberikan pendampingan terhadap korban.

"Mendorong adanya penjangkauan, ketika sudah diketahui by name by address-nya untuk para pelaku dilakukan penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut. Tentu untuk anak-anak kami mohon untuk segera dilakukan penjangkauan oleh unit-unit pemulihan rehabilitasi, karena anak-anak ini diduga gitu mengalami kekerasan seksual dan bahkan disebarluaskan baik foto maupun adegan dan konten dan lain sebagainya," imbuhnya.

Polisi Selidiki Grup Facebook 'Fantasi Sedarah'

Sementara itu, Direktur Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Pasaribu, mengatakan pihaknya telah menyelidiki grup Facebook tersebut sejak seminggu lalu.

"Sudah, kami sudah melakukan proses penyelidikan sejak minggu lalu," ujar Roberto saat dimintai konfirmasi oleh detikcom, Jumat (16/5).

Roberto memastikan akun tersebut saat ini telah ditutup. Grup tersebut ditutup karena telah melanggar ketentuan Meta.

"Akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus oleh provider FB Meta karena melanggar aturan," imbuhnya.

Grup FB bernama 'Fantasi Sedarah' itu ramai dibicarakan di media sosial X hingga menjadi pembahasan di Instagram. Warganet membagikan tangkapan layar sejumlah isi percakapan grup tersebut yang mengarah ke inses atau seks sedarah.

Grup itu disebut memiliki ribuan anggota pengguna Facebook. Cerita-cerita dalam grup tersebut disebut menjijikkan.

(wnv/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial