Jakarta -
Area parkir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan (Tangsel) kini tak lagi dikuasai organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP). Pengelolaan parkir saat ini resmi digratiskan.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (28/5/2025) pengunjung yang datang ke rumah sakit dengan menggunakan kendaraan pribadi tetap diberi karcis parkir. Dalam karcis itu tertulis 'free parking'.
Pada karcis juga tertulis keterangan aturan parkir di RSUD Tangsel, seperti aturan karcis tidak boleh hilang. Para pemilik kendaraan juga harus menunjukkan STNK saat hendak keluar dari area parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi area parkir RSUD Tangerang Selatan yang kini tak lagi dikuasai ormas Pemuda Pancasila (PP). (Taufiq/detikcom) Foto: Kondisi area parkir RSUD Tangerang Selatan yang kini tak lagi dikuasai ormas Pemuda Pancasila (PP). (Taufiq/detikcom)
Petugas akan mencatat pelat nomor di karcis tersebut saat pengunjung tiba di RSUD. Kemudian petugas menarik karcis itu saat pengunjung hendak keluar.
Di samping itu, kondisi parkiran di RSUD tampak rapih. Petugas parkir dengan seragam biru sesekali terlihat menata posisi motor.
Petugas parkir mengarahkan kendaraan roda dua ke sisi utara dan barat gedung rumah sakit. Sementara, kendaraan roda empat diparkir di sebelah timur gedung rumah sakit.
Sementara ini, palang parkir yang sebelumnya jadi lokasi cekcok berujung viral di media sosial belum tampak dipasang. Terlihat juga mesin tiket masih belum bisa digunakan.
Sebagai informasi, polisi sebelumnya menyebut ormas PP sudah menguasai lahan parkir di RSUD Tangerang Selatan (Tangsel) sejak tahun 2017. Diperkirakan ormas ini telah meraup miliaran rupiah dari hasil mengelola parkir.
"Bahwa dalam pengelolaan lahan parkir selama ini oleh ormas PP, mulai dari tahun 2017 sampai kemarin tanggal 21 Mei 2025, kami kemarin membuat penghitungan rata-rata jumlah kendaraan dalam satu hari jenis roda 2 itu berkisar 600 lebih dalam sehari, sedangkan kendaraan roda empat bisa lebih dari 107 kendaraan," jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Senin (25/5).
Pemuda Pancasila melakukan intimidasi hingga kekerasan setelah mengetahui pengelolaan parkir RSUD Tangsel diserahkan kepada perusahaan swasta. Mereka mengklaim telah menguasai lahan parkir sehingga tidak ingin pengelolaan diambil alih.
Sebagai informasi Pemkot Tangsel mengadakan lelang untuk pengelolaan parkir di RSUD, pada 2022. Tender tersebut dimenangkan oleh PT BCI.
Akan tetapi, meskipun PT BCI telah memenangkan tender, namun perusahaan tersebut tidak dapat melakukan pekerjaannya memasang alat parkir di lokasi. Pasalnya, mereka kerap kali diintimidasi hingga mendapatkan penganiayaan dari Pemuda Pancasila.
Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Tangsel menindaklanjuti aduan tersebut dan mendatangi TKP. Polisi menangkap 30 orang diduga yang diduga terlibat. Sementara itu, polisi masih memburu Ketua MPC Pemuda Pancasila Tangsel, Muhammad Reza alias OP.
(wnv/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini