Jakarta -
Kota Jakarta, saat ini dipenuhi gedung pencakar langit dan jalanan yang padat menjadi pemandangan sehari-hari. Namun, di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan ini, terdapat satu kebutuhan dasar masyarakat urban yang sering diabaikan, yakni ruang terbuka hijau yang dapat diakses selama 24 jam.
Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah meresmikan 5 taman yang beroperasi 24 jam diantaranya Taman Menteng dan Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat, serta Taman Langsat, Taman Ayodia, dan Taman Literasi Martha Tiahahu di Jakarta Selatan.
Pramono berharap, dengan keberadaan taman 24 jam ini, masyarakat Jakarta memiliki banyak tempat untuk berinteraksi, bersilaturahmi, berbagi, dan saling mendukung sesuai minat masing-masing. Ia yakin, melalui taman-taman ini akan tumbuh rasa toleransi, kebersamaan, rasa memiliki terhadap Kota Jakarta, serta saling menghormati antarwarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peresmian taman 24 jam ini merupakan salah satu janji kampanye pasangan Pramono Anung - Rano Karno, pada masa kampanye dan dalam debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 lalu. Seperti, memperbanyak ruang hijau hingga merevitalisasi balai warga dan taman kota agar dapat digunakan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan publik.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengatakan, pasangan Pramono Anung - Rano Karno telah menunaikan sejumlah janjinya saat kampanye Pilkada 2024 lalu, salah satunya keberadaan taman kota yang buka 24 jam.
"Peresmian taman 24 jam ini menunjukan komitmen Gubernur DKI Jakarta Bapak Pramono Anung Wibowo pada saat masa kampanye lalu, karena memang beliau adalah tipe orang yang sangat komitmen dengan janjinya (Man Of His Words). Pak Pramono Anung juga menunjukkan bahwa Pemerintah Jakarta peduli dan hadir pada kebutuhan ruang publik yang inklusif dan merata, jadi tidak hanya mengejar pembangunan fisik saja, tetapi juga kenyamanan dan kesejahteraan warganya," kata Hardiyanto Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (17/5/2025).
Namun, sambung pria yang akrab disapa Bang Kent ini, dengan adanya taman 24 jam ini ada beberapa potensi bahaya dan tantangan yang perlu diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini oleh SKPD terkait yaitu Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta.
"Taman-taman yang dibuka 24 jam ini jangan lantas malah di salah gunakan dengan hal-hal yang tidak baik. Kita harus bisa belajar dari kejadian sebelumnya yaitu banyak taman-taman digunakan untuk perbuatan asusila, seperti prostitusi, transaksi narkoba hingga menjadi tempat mabuk mabukan. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta harus bisa menjamin, keamanan, dan kenyamanan warga yang menggunakan fasilitas taman 24 jam ini," tutur Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.
Kent juga meminta kepada Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, harus bisa melakukan mitigasi resiko terhadap taman-taman yang dibuka 24 jam, karena pada malam hari berisiko tindak kriminal dapat meningkat karena taman yang sepi maka bisa berpotensi di salahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik.
"Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta harus bisa melakukan mitigasi resiko terhadap taman-taman yang dibuka 24 jam, jangan hanya pada awal-awal saja taman ini menjadi perhatian, namun setelah itu tidak pelihara lagi, seperti taman hutan kota yang saya temukan di beberapa tempat di Jakarta, banyak sekali yang terlihat tidak terawat. Jadi, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta harus bisa menerjemahkan dan menyelaraskan apa yang menjadi kemauan dan visi misi Pak Gubernur Pramono Anung Wibowo untuk kehadiran taman 24 jam di Jakarta ini supaya bisa bermanfaat bagi Masyarakat Jakarta," beber Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini.
Selain itu, Kent meminta kepada Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta harus bisa berkolaborasi dengan pihak kepolisian dan Satpol PP, untuk melakukan pengawasan di taman-taman 24 jam. Lalu, pasang penerangan yang cukup untuk di malam hari, dan bangun infrastruktur pendukung seperti toilet umum, jalur jalan kaki, dan bangku yang harus disesuaikan agar aman jika digunakan pada malam hari.
"Harus ada petugas yang stand by berjaga, tanpa penjagaan atau patroli rutin, taman bisa menjadi tempat rawan kejahatan. Perlu tambahan CCTV, dan sistem pelaporan darurat yang aktif 24 jam. Harus juga ada penerangan yang cukup, karena tidak semua taman memiliki penerangan yang cukup untuk digunakan di malam hari, penerangan yang buruk bisa berpotensi terjadinya penyalahgunaan taman 24 jam ini untuk hal-hal yang tidak baik," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Menurutnya, kehadiran taman 24 jam di Jakarta bisa meningkatkan kualitas hidup warga kota. Namun, tantangan-tantangan seperti keamanan, anggaran, dan infrastruktur harus diatasi terlebih dahulu. Karena sangat ironi bagi kota yang tidak pernah tidur, namun tidak menyediakan ruang publik yang terbuka di malam hari.
"Sudah saatnya Jakarta memikirkan kebijakan ruang publik yang lebih inklusif dan fleksibel dengan waktu. Seperti menghadirkan lebih banyak taman 24 jam, Jakarta tidak hanya memberikan ruang bagi warganya untuk bernafas di tengah gedung gedung bertingkat, tetapi juga membangun budaya kota yang lebih sehat, terbuka, dan berdaya," tutupnya.
(mpr/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini