Kemenkes Deteksi 7 Kasus COVID di RI, Istana: Harus Mulai Waspada

1 day ago 13

Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran (SE) terkait kewaspadaan peningkatan COVID-19. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan hal itu merupakan bentuk kewaspadaan.

"Sampai saat ini kan Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran untuk seluruh dinas kesehatan yang ada di Indonesia. Ini bentuk kewaspadaan. Karena kita sadar di beberapa negara tetangga ada peningkatan kasus COVID lagi," kata Hasan kepada wartawan di kantor PCO, Gedung Kwarnas Pramuka, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).

Hasan mengatakan sudah ditemukan beberapa kasus positif di Indonesia minggu lalu. Namun dengan positivity rate 3,68 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau dari 100 orang diuji spesimennya, ada 3,68 atau hampir 4 orang yang terindikasi positif. Ini bentuk kewaspadaan," ujarnya.

Hasan meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim COVID 2002-2003 lalu. Dengan membiasakan untuk segera periksakan ke dokter jika merasakan gejala-gejala tak enak badan, pusing, flu, atau sakit tenggorokan.

"Bagaimanapun kalau sudah ada di negara tetangga peningkatan kasus, kita kan juga harus mulai kewaspadaan. Kemudian hidup bersih, hidup sehat, berolahraga, pola makan sehat. Kalau badan nggak enak, pakai masker," ujarnya.

"Kurangi interaksi dengan orang kalau badannya lagi nggak enak atau kalau betul-betul nggak enak, periksakan diri ke rumah sakit atau ke dokter supaya bisa diketahui lebih lanjut," lanjut Hasan.

Hasan menekankan hal ini bukan bermaksud untuk menakut-nakuti. Tapi pentingnya menerapkan sikap waspada.

"Jadi ini bukan buat menakut-nakuti, tapi harus waspada wajib. Karena kita sudah pernah melewati pengalaman seperti ini, maka waspada itu wajib," ujarnya.

Kementerian Kesehatan sendiri sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 pada 23 Mei 2025. Diketahui, sejak minggu ke-12 tahun 2025 hingga saat ini, kasus COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di Asia, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

Varian COVID-19 yang tersebar di beberapa negara Asia meliputi XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, JN.1 di Hong Kong, dan XEC di Malaysia.

Terbaru, Kemenkes sudah mendeteksi ada 7 kasus COVID-19 di RI pada minggu lalu, yakni pada 25-31 Mei dengan positivity rate sebesar 2,05%. Artinya, dari 100 orang yang diperiksa, terdapat 2 orang yang hasilnya positif COVID-19.

"Jumlah kasus terlapor M22 (25-31 Mei) adalah sebanyak 7 kasus," laporan data Kemenkes yang diberikan oleh jubir Kemenkes Widyawati kepada wartawan, Selasa (3/6).

Positivity rate tertinggi di tahun 2025 terjadi pada minggu epidemiologi ke-19, yakni sebesar 3,62%. Tercatat kenaikan kasus tertinggi di minggu ke-19 terjadi di provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Selama 2025, Kemenkes sudah memeriksa 2.160 spesimen. Dari 2.160 spesimen itu, 72 di antaranya positif COVID.

Widya memastikan tidak ada korban meninggal akibat COVID-19 selama 2025. "Tidak," kata Widya.

(eva/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial