Kasus Penjualan Bayi ke Singapura, Satu Anak Dihargai Belasan Juta

6 hours ago 3

Bandung, CNN Indonesia --

Polda Jabar membongkar mafia perdagangan bayi dari Indonesia ke Singapura.

Dari hasil pemeriksaan para tersangka terungkap setiap bayi berhasil dikirimkan ke Singapura dijual dengan harga belasan juta rupiah per anak. 

"Kisaran dari ibu kandungnya antara Rp11.000.000 sampai Rp 16.000.000," ucap Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan, Selasa (15/7).

Bayi yang berhasil dikirimkan ke Singapura pun, bakalan langsung diterima oleh orang tua yang sudah mengadopsi bayi tersebut.

Berdasarkan keterangan para pelaku, mereka sudah melakukan penjualan bayi sejak 2023. Terdapat 24 bayi yang diduga sudah dijual ke Singapura.

"Nanti kita akan bersama dengan Interpol untuk dikirim ke Singapura. Kita masih pengembangan," kata Surawan.

Surawan menjelaskan para tersangka mendapatkan bayi-bayi untuk dijual itu dari orang tua yang diklaim sukarela melepas anaknya. Selain itu ada pula bayi yang direbut paksa dari orang tuanya alias diculik.

"Sejak dalam kandungan sehingga sudah dipesan, kemudian dibiayai persalinannya kemudian diambil oleh para pelanggan," kata dia.

Sebelumnya, Polda Jabar berhasil selamatkan enam bayi, yang hendak dijual ke Singapura. Enam bayi itu, diamankan dari Pontianak. Para bayi tersebut langsung dibawa ke Jabar.

"Pada malam hari ini Ditreskrimum Polda Jabar telah berhasil mengamankan jaringan human trafficking, di mana yang kita amankan ini jumlah tersangkanya cukup banyak yaitu 12 tersangka. Dan kita pada malam hari ini juga telah mendapatkan informasi dari Ditreskrimum bahwa kita telah mengamankan 6 korban balita," ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, saat ditemui di Polda Jabar, Senin (14/7) malam.

Hendra menuturkan para pelaku yang diamankan memiliki masing-masing peran. Semuanya saat ini menjalani pemeriksaan, untuk pengembangan lebih lanjut.

"Untuk para tersangka yang kita dapatkan ini mereka mempunyai peran-peran yang berbeda-beda. Yang pertama sebagai perekrut awal, sebagai perawat ketika masih bayi, maupun transaksinya, bahkan sampai sebelum lahir, yaitu dari kandungan kemudian ada penampungnya, dan juga ada pembuat surat-suratnya, dan juga pengirim, yang rencananya pengiriman ini dikirimkan ke Singapura ke negara tetangga kita," katanya.

"Dan kita juga tidak hanya menangkap dari tersangka-tersangka ini, saja tetapi juga barang bukti ya berupa surat-surat, identitas, bahkan paspor serta kepemilikan identitas dari si korban ini," sambung Hendra.

(csr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial