Seoul -
Antusiasme warga Korea Selatan (Korsel) untuk menggunakan hak suaranya dalam pilpres terlihat di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang diwarnai antrean pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat. Para pakar memprediksi jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya dalam pilpres kali ini akan tinggi.
Setelah berbulan-bulan dilanda kekacauan politik imbas penetapan darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan dan diberhentikan, juga diwarnai pergantian pemimpin sementara, banyak warga Korsel yang bersemangat agar negaranya segera bergerak maju.
Berbagai foto yang dirilis media setempat menunjukkan antrean pemilih terpantau di berbagai TPS pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan Komisi Pemilu Nasional Korsel (NEC), seperti dilansir kantor berita Yonhap dan AFP, Selasa (3/6/2025), menyebutkan bahwa sekitar tiga jam setelah pemungutan suara dimulai pukul 06.00 waktu setempat, tercatat sudah ada 4.09 juta orang atau 9,2 persen pemilih yang telah menggunakan hak suaranya.
Total ada 44.391.871 orang yang terdaftar sebagai pemilih sah dalam pilpres kali ini. Pemungutan suara akan berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat, di sebanyak 14.295 TPS yang tersebar di berbagai wilayah Korsel.
Angka yang dilaporkan NEC itu belum mencakup jumlah pemilih yang telah menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara awal yang berlangsung selama dua hari pekan lalu.
Menurut NEC, tercatat lebih dari 15,4 juta orang, atau 34,74 persen pemilih terdaftar, yang telah memberikan suara mereka selama pemungutan suara awal pada Kamis (29/5) dan Jumat (30/5) lalu. Angka itu tercatat sebagai angkat tertinggi kedua sejak pemungutan suara awal diperkenalkan pada tahun 2014.
Di Gwangju, salah satu warga setempat bernama Jung Se Yoon (65) yang seorang pensiunan guru mengatakan bahwa pilpres kali ini merupakan "titik balik".
"Akan butuh waktu lama lagi bagi negara ini untuk bangkit kembali jika kita kehilangan kesempatan ini," ucapnya.
Para pemilih Korsel mengantre di salah satu tempat pemungutan suara saat pilpres digelar pada Selasa (3/6) waktu setempat Foto: AFP/PEDRO PARDO
Simak Video: Korsel Gelar Pilpres, Tempat Pemungutan Suara Diserbu Warga
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dari lima capres yang bersaing dalam pilpres ini, capres Partai Demokrat Lee Jae Myung menempati posisi tertinggi di seluruh survei yang digelar. Sebanyak 49 persen responden menilai Lee sebagai capres terbaik.
Kim Moon Soo, yang merupakan capres Partai Kekuatan Rakyat (PPP) -- bekas partai Yoon, menempati posisi kedua dalam survei, dengan 35 persen responden mendukungnya. Tiga capres lainnya yakni Lee Jun Seok dari Partai Reformasi Baru, Kwong Young Guk dari Partai Buruk Demokratik, dan Song Jin Ho yang merupakan capres independen.
Seorang pemilih Korsel, Choi Sung Wook (68), yang berprofesi sebagai sopir taksi mengatakan dirinya memilih capres liberal Lee dengan alasan masa kecil sang capres yang diselimuti kemiskinan, yang diyakininya "akan memiliki pengaruh besar pada bagaimana dia melayani rakyat".
"Saya pikir Yoon akan melakukannya dengan baik, tapi dia mengkhianati rakyat. Saya berharap presiden berikutnya akan menciptakan suasana damai dan persatuan daripada perang ideologis," ucapnya.
Para pakar mengatakan jumlah pemilih dalam pilpres ini diperkirakan akan tinggi. "Fokusnya bukan pada apakah Lee akan menang, tetapi pada apakah dia akan mengamankan lebih dari 50 persen suara," kata salah satu pendiri lembaga think-tank politik Valid, Bae Kang Hoon.
"Jika dia berhasil melakukannya, itu akan memberinya dorongan signifikan dalam momentum untuk memerintah sebagai presiden," sebutnya.
Simak Video: Korsel Gelar Pilpres, Tempat Pemungutan Suara Diserbu Warga
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini