Indonesia Kehilangan 19 Ribu Hektare Hutan Mangrove Setiap Tahun

1 day ago 8

Foto

Rengga Sancaya - detikNews

Kamis, 05 Jun 2025 23:30 WIB

Jakarta - Setiap tahun sekitar 19.501 hektare hutan mangrove hilang akibat berbagai tekanan, mulai dari alih fungsi lahan, penebangan liar, hingga dampak perubahan iklim.

Kondisi pohon mangrove yang mati meranggas di pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Rabu (4/6/2025). Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), hutan mangrove Indonesia seluas 3,44 juta hektare atau 23 persen dari total 14,7 juta hektare mangrove di dunia setiap tahunnya kehilangan mangrove sekitar 19.501 hektare, di antaranya karena ancaman alih fungsi lahan, penebangan liar, polusi limbah, polusi plastik, kenaikan permukaan lautan, perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu akibat krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Indonesia menghadapi ancaman serius terhadap ekosistem pesisirnya. Pemerintah bersama masyarakat dan lembaga lingkungan terus berupaya melakukan rehabilitasi mangrove melalui penanaman kembali dan edukasi konservasi. Namun tanpa kebijakan perlindungan yang lebih ketat dan kesadaran kolektif, kehilangan mangrove dikhawatirkan akan terus berlangsung dan memperparah krisis iklim yang sedang melanda dunia. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Kondisi pohon mangrove yang mati meranggas di pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Rabu (4/6/2025). Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), hutan mangrove Indonesia seluas 3,44 juta hektare atau 23 persen dari total 14,7 juta hektare mangrove di dunia setiap tahunnya kehilangan mangrove sekitar 19.501 hektare, di antaranya karena ancaman alih fungsi lahan, penebangan liar, polusi limbah, polusi plastik, kenaikan permukaan lautan, perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu akibat krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Pemandangan pohon mangrove yang mati meranggas menjadi bukti nyata kerusakan lingkungan yang tengah berlangsung. Salah satu potret nyata kerusakan tersebut terlihat di pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Kondisi pohon mangrove yang mati meranggas di pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Rabu (4/6/2025). Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), hutan mangrove Indonesia seluas 3,44 juta hektare atau 23 persen dari total 14,7 juta hektare mangrove di dunia setiap tahunnya kehilangan mangrove sekitar 19.501 hektare, di antaranya karena ancaman alih fungsi lahan, penebangan liar, polusi limbah, polusi plastik, kenaikan permukaan lautan, perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu akibat krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Foto udara yang diambil dari wilayah Dukuh Bedono menunjukkan vegetasi mangrove yang semakin menipis, padahal kawasan tersebut menjadi benteng terakhir bagi permukiman warga dari ancaman abrasi air laut. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Kondisi pohon mangrove yang mati meranggas di pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah Rabu (4/6/2025). Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), hutan mangrove Indonesia seluas 3,44 juta hektare atau 23 persen dari total 14,7 juta hektare mangrove di dunia setiap tahunnya kehilangan mangrove sekitar 19.501 hektare, di antaranya karena ancaman alih fungsi lahan, penebangan liar, polusi limbah, polusi plastik, kenaikan permukaan lautan, perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu akibat krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3,44 juta hektare. Angka ini mencakup sekitar 23 persen dari total hutan mangrove dunia yang mencapai 14,7 juta hektare. Namun, luas tersebut terus menyusut setiap tahunnya. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial