Harmoni Waktu, Air, dan Batu saat Menyusuri Goa Gong

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pacitan sering digambarkan sebagai kota kecil nan tenang di ujung barat daya Jawa Timur.

Bagi sebagian orang, nama kota ini mungkin segera mengingatkan pada sosok Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI yang lahir dan dibesarkan di sini. Namun bagi para penikmat alam, Pacitan punya identitas lain, yakni kota seribu gua dan pantai.

Dari sekian banyak gua kapur yang tersebar di wilayah ini, ada satu yang begitu masyhur, bahkan mendapat julukan gua terindah di Asia Tenggara. Namanya, Goa Gong, gua dengan batuan alami yang menyimpan rona indah berwarna-warni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasinya berada di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, sekitar 37 kilometer dari pusat kota. Perjalanan menuju Goa Gong membawa kita melewati jalur berkelok khas pegunungan kapur selatan Jawa.

Meski jalanan sudah cukup nyaman, namun tetap ada tanjakan dan turunan yang memacu adrenalin. Sesekali, dari kejauhan juga terlihat bukit-bukit batu kapur yang seolah menjadi pengingat bahwa tanah Pacitan menyimpan rahasia alam di balik perut buminya.

Saat tiba di area wisata, suasana pedesaan masih begitu kental. Dari tempat parkir, pengunjung bisa berjalan kaki menuju mulut gua, menapak 100-an tanjakan yang tak begitu terjal.

Mulut guanya sendiri tampak sederhana, hampir tak menyiratkan kemegahan yang tersembunyi di baliknya. Tapi begitu kaki melangkah masuk, udara sejuk bercampur aroma lembap langsung menyapa.

Lampu-lampu warna kekuningan yang dipasang pemerintah setempat menjadi penuntun menembus kegelapan. Lorong sepanjang 256 meter terbentang di depan mata, dihiasi stalaktit yang menjuntai dari langit-langit dan stalagmit yang tumbuh gagah dari dasar gua.

Ada yang berbentuk runcing, ada yang menyerupai pilar, bahkan beberapa diberi nama oleh masyarakat untuk mengabadikan keindahannya, seperti Selo Jengger Bumi atau Selo Bantaran Angin.

Semakin masuk ke perut gua, suasana makin terasa magis. Setiap langkah memunculkan gema kecil, seolah gua ini punya kehidupan sendiri. Kadang terdengar bunyi tetesan air yang jatuh dari stalaktit, lalu memantul di antara dinding batu, menghasilkan suara mirip tabuhan gong.

Dari sinilah nama Goa Gong berasal. Konon, di malam hari masyarakat sekitar kerap mendengar bunyi misterius ini, seakan ada orkestra alam yang sedang berpesta di kegelapan.

Makin dalam menyusuri lorong, makin terasa betapa gua ini bukan sekadar rongga tanah. Di ujung lorong, sebuah ruangan raksasa tiba-tiba tersibak, seakan pintu ke dunia lain terbuka.

Kubah batu sepanjang 100 meter, dengan lebar 15 hingga 40 meter dan tinggi mencapai 30 meter, menjulang megah. Pantulan cahaya lampu membuat dinding gua berkilauan, seperti katedral alami yang dibangun oleh waktu selama ribuan tahun.

Goa Gong di Pacitan layak jadi salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi saat mampir ke kota ini.Goa Gong. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)

Siapa pun yang berdiri di dalam ruangan itu akan merasakan getaran kagum yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Tak heran jika banyak orang menyebut Goa Gong sebagai gua terindah di Asia Tenggara. Pesonanya bukan hanya soal ukuran, melainkan juga detail-detail alami yang begitu memesona.

Di beberapa ruangan lain, pengunjung akan menemukan sendang atau mata air yang jernih. Warga percaya air dari Sendang Jampi Rogo atau Sendang Panguripan punya khasiat penyembuhan, menambah lapisan cerita mistis di balik gua ini.

Selain itu, Goa Gong punya sejumlah ruangan unik dengan nama yang puitis. Misalnya, Ruang Bidadari, Ruang Kristal, Ruang Batu Gong, hingga Ruang Pertapaan. Masing-masing menghadirkan sensasi berbeda.

Untuk menjelajahi Goa Gong secara menyeluruh, dibutuhkan waktu sekitar dua jam. Namun perjalanan ini jarang terasa melelahkan, karena di setiap sudut selalu ada pemandangan baru yang membuat decak kagum.

Pemerintah daerah juga sudah melengkapi fasilitas di dalam gua, mulai dari tangga, pagar pengaman, penerangan, hingga kipas angin besar untuk membantu sirkulasi udara. Dengan semua itu, pengunjung bisa merasa lebih aman meski tetap perlu berhati-hati.


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial