Jakarta, CNN Indonesia --
Mimi Adriani Nasution datang ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan gelisah mencari jenazah anaknya bernama Raihan (24) yang kerja di gedung Terra Drone, Jakarta Pusat.
Mimi mengaku hingga kini belum melihat langsung kondisi jenazah korban kebakaran dahsyat yang dibawa ke RS Polri.
"Saya belum melihat, apakah Raihan ada di dalam itu. Tapi kalau di daftar dan segala macam, ada nama Raihan di urutan ke-11," kata Mimi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengutip Antara, Selasa (9/12) malam
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah mencoba mencari informasi secara resmi, jawaban yang diterima Mimi belum dapat memberi ketenangan. Mimi telah mendatangi RS Polri untuk memastikan identitas putranya, namun petugas hanya dapat meminta ciri-ciri fisik dan mengambil sampel DNA.
"Saya sudah konfirmasi ke pihak RS, cuma diminta ciri-ciri. Cuma diambil DNA. Apakah Raihan ada di dalamnya, antara yang 22 itu, saya belum tahu," ujar Mimi.
Mimi mengaku semakin panik ketika upayanya menghubungi Raihan tidak mendapat respons. Telepon seluler putranya tidak lagi aktif sejak kabar kebakaran merebak.
"Sudah coba kontak Raihan, tapi ceklis satu, tidak aktif lagi 'handphone'-nya," kata dia.
Raihan bekerja di Terra Drone sebagai pengolah data. Dia bertugas menerima laporan dari pilot drone yang berada di lapangan dan kemudian mengelola data penyemprotan lahan sawit.
Menurut Mimi, putranya itu baru bekerja di perusahaan tersebut hampir satu tahun.
"Raihan mengolah data-data. Misalnya pilot Terra Drone kasih data dari lapangan, itu Raihan yang kelola berapa hektare yang disemprot. April nanti baru satu tahun dia kerja," katanya.
Mimi tak menyangka percakapannya dengan sang anak pada pagi hari sebelum kejadian akan menjadi komunikasi terakhir mereka.
"Tadi pagi saya nge-'chat' dia doang. Ada paket untuk dia, terus saya bilang, 'Nak, ini ada paket'. Dia jawab, 'itu dari Samsung, Mah'. Cuma itu saja. Kami tidak ngobrol panjang," kenang Mimi.
Mimi kemudian menceritakan lebih dalam tentang kebiasaan harian Raihan yang selalu berpamitan dengan mencium tangannya sebelum berangkat kerja. Pagi itu, seperti biasa, Raihan berangkat dengan sejumlah pesan dari keluarga.
Raihan dikenal sebagai anak yang sederhana dan lebih suka membawa bekal dari rumah.
Mimi tak dapat menyembunyikan kegelisahannya soal kemungkinan anaknya terjebak di lantai lima saat kebakaran. Dia merasa kantor seharusnya memiliki penanganan keselamatan yang memadai.
"Yang bingung itu, kok di kantor tidak ada penanganan kayak simulasi atau apa? Nantulang tidak habis pikir, gimana Raihan meregang nyawanya," katanya.
Raihan diduga kena asap di lantai lima gedung.
"Laporan dari Pak Umay itu mulai dari lantai satu. Minimal, untuk menuju lantai 5, pasti harus ada penanganan dari kantor," katanya.
Mimi hanya bisa berusaha ikhlas. Namun sebagai seorang ibu, hatinya sulit menerima kenyataan bahwa anaknya yang baru berusia 24 tahun dan kariernya harus menghadapi akhir yang tragis.
"Baru usianya 24 tahun. Banyak mimpi-mimpi dia yang belum kesampaian," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 22 kantong jenazah korban kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, telah tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore. Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.
Korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang, bertambah menjadi 22 orang.
"Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya merupakan perempuan.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan, terbakar di lantai satu.
Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.
(tim/dal)

1 hour ago
1


























