Jakarta -
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menerima Anugerah Praba Nawasena Budaya kategori Cultural Statesman of Indonesia dalam program Javanese Cultural Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Penghargaan ini diberikan atas pengabdian, pengorbanan, kepeloporan, serta kiprah kepemimpinan dalam dalam pengembangan dan pemajuan budaya Jawa. Plh Rektor UNS, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian Dr Fitria Rahmawati menyampaikan sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemajuan kebudayaan Jawa, UNS melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS menginisiasi dua program unggulan, yaitu UNS Jawametrik dan Javanese Cultural Awards.
"Melalui kedua program ini, diharapkan terwujud ekosistem budaya Jawa yang lebih kuat, relevan, dan berkelanjutan," ujar Dr Fitria, dalam keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerima penghargaan ini dipilih berdasarkan kriteria rekam jejak dalam bidang pelestarian budaya Jawa, memberikan kontribusi berdampak luas bagi masyarakat, serta aktif melakukan diseminasi pengetahuan dan nilai-nilai budaya Jawa. Fadli dinilai memenuhi berbagai kriteria sebagai penerima penghargaan berdasarkan capaian keberhasilan, antara lain pendirian Fadli Zon Library di Jakarta yang menyimpan dan merawat banyak manuskrip Jawa, keris, buku tua dan koran tua; Rumah Budaya Fadli Zon di Aie Angek, Sumatra Barat; Rumah Kreatif Fadli Zon di Depok yang menyimpan 8000 wayang.
Fadli juga Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), Ketua Umum Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI), Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia. Fadli juga menulis sejumlah buku tentang keris dan wayang.
Bahkan pada usia 20 tahun pernah menulis tentang 'Sosok Ronggowarsito di Pentas Politik dan Seni Budaya Jawa' di jurnal ilmiah Prisma. Fadli pernah menjadi Dewan Redaksi majalah sastra Horison dan sejumlah media cetak.
Fadli menerima gelar Kanjeng Pangeran Kusumohadiningrat (2010) dan Kanjeng Pangeran Aryo Kusumoyudho (2011) dari Keraton Surakarta Hadiningrat, Bhakti Karya Nusantara, Penghargaan Budaya dari Puri Agung Singaraja, Buleleng, dan Tanda Kehormatan Indonesia Bintang Mahaputra (2020). Dalam sambutannya, Fadli menyampaikan terima kasih dan apresiasi mendalam atas penghargaan yang diterimanya.
"Anugerah Praba Nawasena Budaya ini merupakan suatu amanat kolektif yang merepresentasikan perjuangan dan dedikasi para pelaku budaya di seluruh Tanah Air. Karena itu, penghargaan ini saya terima dengan penuh kerendahan hati sebagai penghormatan bagi semua pelaku budaya yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjaga dan menghidupkan warisan luhur bangsa," ujar Fadli.
Fadli juga menyoroti peran PUI Javanologi sebagai contoh pusat studi yang menjadi ruang refleksi akademik sekaligus pusat produksi pengetahuan dan inovasi kebudayaan, yang juga aktif menjalin kolaborasi dengan lebih dari 40 universitas di dunia. Menurut Fadli, keberadaan lembaga seperti PUI Javanologi adalah fondasi penting bagi masa depan kebudayaan RI.
"Ke depan, institusi pendidikan harus terus bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya pemajuan kebudayaan," tegas Fadli.
Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani dalam sambutannya mengatakan pihaknya percaya kegiatan ini bukan sekadar seremoni atau penghargaan semata, melainkan merupakan wujud nyata apresiasi terhadap pelestarian dan pengembangan budaya Jawa yang sarat akan nilai-nilai luhur dan kekayaan sejarah.
Selain Fadli Zon, penghargaan serupa juga dianugerahkan kepada akademisi di departemen musik Wesleyan University, Amerika Serikat Prof Sumarsam, PhD atas kontribusinya dalam memperkenalkan budaya Jawa, khususnya gamelan, di ranah internasional. Fadli juga menyambut baik inisiatif UNS Jawametrik sebagai terobosan penting dalam membangun kerangka institusional dalam bidang kebudayaan.
"Inisiatif ini bukan hanya mengukur sejauh mana budaya Jawa diintegrasikan ke dalam kehidupan masyarakat, tetapi juga menjadi penghargaan bagi institusi yang konsisten memajukan budaya dalam konteks nasional maupun global. Ini adalah bentuk institutional building yang penting dalam ekosistem kebudayaan kita," ujar Fadli.
Dalam pidato penutupnya, Fadli menyampaikan apresiasi kepada UNS dan seluruh pihak yang telah merawat keberlanjutan kebudayaan Jawa dengan sepenuh hati. Ia berharap acara ini menjadi inspirasi dan penguat upaya bersama untuk terus menyuburkan khazanah budaya Indonesia sebagai kekuatan yang hidup, bergerak, dan bermakna bagi generasi mendatang.
Sebagai informasi, malam penganugerahan ini turut dihadiri oleh kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi, seniman budayawan Jawa, dan pengageng Kraton Solo. Hadir juga Kepala PUI Javanologi Prof Sahid Teguh Widodo.
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini