Fadli Zon Tegaskan Pelestarian Budaya Tak Dapat Dipisahkan dari Anak-anak

4 hours ago 4

Jakarta -

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) bersama kementerian/lembaga dan masyarakat luas, berkolaborasi menyelenggarakan serangkaian kegiatan di ruang publik yang ramah anak dan berbasis budaya.

Salah satunya adalah pelaksanaan Car Free Day pada Hari Anak Nasional bertempat di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu pagi, 20 Juli 2025 sebagai wujud komitmen untuk menanamkan nilai-nilai budaya sejak usia dini.

Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan anak-anak sebagai generasi pewaris dan penjaga identitas bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak adalah generasi awal penerus masa depan kebudayaan Indonesia. Semakin dini mereka diperkenalkan dengan kekayaan budaya Indonesia yang jumlahnya sangat beragam ini, maka semakin kuat fondasi yang terbangun dalam memperkokoh jati diri bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Minggu (20/7/2025).

Sebagai bagian dari perayaan Hari Anak Nasional 2025, Kementerian Kebudayaan turut mendukung Car Free Day Spesial Hari Anak Nasional yang diselenggarakan di Jakarta dengan menyediakan booth program 'Petualangan Panca', sebuah inisiatif edukatif-kultural yang mengajak anak-anak menjelajah keragaman budaya Indonesia melalui berbagai media interaktif. 'Petualangan Panca' adalah program edukasi budaya yang mengangkat cerita seorang anak bernama Panca yang melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia.

Lewat cerita, animasi, buku, pertunjukan, hingga lokakarya kreatif, anak-anak diajak mengenal tarian, bahasa daerah, cerita rakyat, serta kearifan lokal dari Sabang sampai Merauke. Fadli Zon mengungkapkan pada Hari Anak Nasional 2025, 'Petualangan Panca' yang merupakan program edukasi budaya dari Kementerian Kebudayaan hadir di arena CFD sebagai wahana interaktif budaya anak melalui pemutaran animasi budaya dan booth interaktif untuk eksplorasi budaya.

"Melalui program ini, Kementerian Kebudayaan berharap semakin banyak anak Indonesia yang dapat memahami nilai dan cerita daerah dari berbagai daerah di Indonesia yang sangat kaya ini," ungkap Fadli Zon.

Melalui momentum Hari Anak Nasional ini, Kemenbud mengajak seluruh masyarakat, orang tua, guru, komunitas budaya, serta seluruh elemen masyarakat untuk terus menciptakan ruang bagi pemajuan kebudayaan yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

"Di tengah arus globalisasi yang semakin pesat, literasi budaya bagi anak-anak dan generasi penerus bangsa adalah suatu keharusan. Melalui berbagai upaya kolaborasi, kerja sama, dan sinergi, kita harus terus menanamkan nilai-nilai budaya dan memperkenalkan beragam kebudayaan bangsa sebagai fondasi bagi anak cucu kita dalam memperkokoh persatuan bangsa dan menghadapi berbagai tantangan zaman," pungkas Fadli Zon.

Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh istri Wapres Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Fauzia bersama anak-anak yang mengikuti kegiatan CFD sembari memainkan berbagai permainan tradisional yang sarat makna kebersamaan dan kerja sama, seperti ular naga, tapak gunung dan gelindingan.

Permainan rakyat seperti ini merupakan salah satu dari sepuluh Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang harus dilindungi, dikembangkan, dan dimanfaatkan. Di dalamnya terkandung nilai-nilai gotong royong, solidaritas, kecermatan, kejujuran, dan tanggung jawab. Semua itu merupakan modal sosial dan kultural yang sangat dibutuhkan dalam membangun bangsa yang beradab dan berbudaya.

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial