CNN Indonesia
Jumat, 18 Jul 2025 14:33 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan kabar terkini dari Ole Romeny beserta pandangan soal cedera yang dialami pemain Oxford United tersebut.
Erick menganggap cedera yang dialami Ole Romeny di Piala Presiden 2025 adalah lumrah, seperti halnya pemain sepak bola lain.
"Terkait cedera, risiko cedera bukan hanya pada Ole, kemarin Ragnar [Oratmangoen] juga cedera. Tidak ada yang menyalahkan Ragnar, tidak ada yang menyalahkan timnya. risiko cedera semua pemain itu ada. Nanti dibilang Erick anti-kritik, salah lagi saya," terang Erick saat mengunjungi National Coaching Conference 2025, Jumat (18/7) pagi di JIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick kembali mengingatkan kebutuhan talenta sepak bola berkualitas agar Timnas Indonesia memiliki banyak pilar dan punya pelapis setara seandainya ada seorang pemain tidak bisa berlaga.
"Ole, Timnas tidak boleh bergantung pada satu pemain. Dalam sebuah pertandingan bisa terjadi risiko cedera, itu yang sering kita bilang, untuk senior jumlahnya 2x11, 3x11. Memang ketebalan tim sangat penting," urai Erick.
Ole baru saja menjalani operasi setelah mengalami cedera dan kini berada di Belanda untuk masa pemulihan. Erick mengatakan mantan penyerang FC Utrecht itu tetap berusaha bisa memperkuat Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi dan Irak pada babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober mendatang.
"Dia lagi coba, kita lihat saja nanti. Kondisi Ole baik. Laporan dari tim baik. Mereka akan coba recovery secepatnya di Belanda, bukan di Inggris. Tim kedokteran Oxford support, di Belanda di-support tim kedokteran Timnas. Ini kerja sama yang bagus," jelas Erick.
Pemain yang sudah mencetak tiga gol untuk Timnas Indonesia itu mengalami cedera saat mengikuti turnamen Piala Presiden. Engkel kaki kanan Ole mengalami masalah setelah ditekel pemain Arema Paulinho Moccelin.
Lantaran cedera tersebut, seperti kata Patrick Kluivert, Ole terancam tidak bisa membela Indonesia dalam fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
(nva/har)