Diberi Gelar Adat, Walkot Pekanbaru Bicara Amanah-Lestarikan Budaya Melayu

5 hours ago 4

Pekanbaru -

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho resmi menyandang gelar sebagai Datuk Bandar Setia Amanah dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru, Riau. Selain Agung, Wakil Wali Kota Markarius Anwar turut menerima gelar Datuk Muda Bandar Setia Amanah.

Sebelum pemberian gelar adat, pengurus LAM Pekanbaru telah melakukan seleksi dan peminangan. Rangkaian acara dimulai dengan penerimaan lamaran adat oleh LAM Pekanbaru, Selasa (17/6).

Selanjutnya dengan pawai bersama hampir 10 ribu masyarakat dan pelajar dari Rumah Dinas Wali Kota Jalan Ahmad Yani menuju Kantor LAM Pekanbaru di Jalan Senapelan. Terlihat dalam rangkaian penampilan tradisi khas Melayu seperti silat, tukar tepak hingga lempar beras kunyit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelar ini adalah amanah yang sangat berat bagi kami. Terlebih secara usia, kami masih tergolong muda dan belum banyak makan asam garam kehidupan," kata Agung dalam sambutannya usai prosesi penabalan gelar adat, Jumat (20/6/2025).

Bagi Agung, gelar ini bukan sekadar sebagai penghargaan simbolik. Melainkan gelar ini merupakan tanggung jawab besar untuk memimpin dan menjaga marwah Kota Pekanbaru.

"Banyak pemimpin sebelumnya telah menorehkan sejarah dan menunaikan amanahnya. Kini giliran kami, Kota Pekanbaru yang kita cintai ini memiliki tantangan yang besar, tetapi juga harapan yang jauh lebih besar," ujarnya.

Agung turut menegaskan komitmen untuk menjadikan nilai budaya Melayu sebagai pondasi pembangunan kota. Visi yang diusungnya adalah menjadikan Pekanbaru sebagai kota berbudaya, maju, dan sejahtera, dengan nilai Melayu sebagai jati diri utama.

Agung juga tak ingin budaya Melayu yang selama ini dibanggakannya hilang. Untuk itu, perlu penguatan-penguatan budaya di setiap unsur kebijakan.

"Kemajuan yang kita bangun tidak boleh tercabut dari akar. Maka nilai-nilai Melayu yang berakar kuat dari ajaran Islam akan menjadi semangat utama pembangunan Kota Pekanbaru. Takkan Melayu hilang di bumi, takkan Melayu hilang di Pekanbaru," kata Agung tegas.

Sebagai bagian dari program prioritas, Pemko Pekanbaru telah meluncurkan Pekanbaru Cinta Alquran yang dilaksanakan di seluruh sekolah dasar dan menengah pertama. Dalam program ini, para pelajar diwajibkan membaca Alquran selama 1-2 jam sebelum memulai pelajaran.

"Kami ingin membangun karakter generasi muda melalui penguatan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan sejak dini," ucap Agung.

Tak hanya itu, pemko juga rutin menggelar Festival Budaya Melayu di Rumah Singgah Tuan Kadi setiap pekan. Hal ini sebagai upaya untuk melestarikan dan mewariskan budaya kepada generasi penerus. Bahkan, pemko merencanakan integrasi pendidikan budaya Melayu ke dalam kurikulum sekolah.

Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau itu juga menyinggung kondisi Pekanbaru yang saat ini sedang berkembang pesat akibat gelombang urbanisasi. Keberagaman etnis dan budaya di kota ini menjadi kekuatan yang harus dijaga.

"Meski berbeda-beda, kita masih bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Ini modal utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan kota," katanya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi publik dalam pembangunan. Pemko tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, ia membuka ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk memberikan masukan demi kemajuan Pekanbaru.

"Mari kita bangun Pekanbaru dengan semangat Melayu yang berkemajuan. Takkan hilang Melayu di bumi, takkan hilang Melayu di Pekanbaru," tutupnya.

Tonton juga "Viral Ibu Antar Anak Mengemis, Pekanbaru Bukan Lagi 'Kota Layak Anak'" di sini:

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial