Di Acara Jambore LKSA, Wamensos Bicara Hak Pendidikan untuk Anak

5 hours ago 2

Jakarta -

Jambore Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) se-Jawa Tengah yang berlangsung di Guci Forest, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, selama tiga hari, 7-9 Juli 2025, berlangsung meriah.

Acara disemarakkan oleh 783 peserta dari 35 kabupaten/kota, serta dihadiri 135 tamu undangan dari berbagai unsur pemerintah pusat dan daerah. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono yang hadir di acara penutupan berpesan agar aktivitas ini tak hanya sekadar rutinitas semata.

"Tapi juga menjadi bagian dari upaya besar untuk mewujudkan perlindungan, kebahagiaan, dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak, khususnya anak-anak yang saat ini diasuh dan dibina di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)," kata Agus, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta mengikuti beragam perlombaan seperti tari, baris-berbaris, cipta puisi, kerajinan tangan, mini vlog, games, dan yel-yel, serta pertunjukan seni dari anak-anak binaan LKSA. Jambore ini merupakan kegiatan dua tahunan yang bertujuan meningkatkan kreativitas dan keterampilan anak-anak, mempererat silaturahmi antar-LKSA se-Jawa Tengah, serta memberikan pengalaman baru melalui aktivitas luar ruang yang membangun karakter.

Dalam arahannya Agus menekankan negara bertanggung jawab penuh atas perlindungan dan masa depan anak-anak Indonesia, termasuk mereka yang berada dalam asuhan LKSA. Ia mengutip preambule Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebut bahwa negara harus memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Agus, perintah itu sangat relevan dengan situasi anak-anak binaan LKSA saat ini. Agus menyebut tidak boleh ada anak yang tidak sekolah semua anak Indonesia harus sekolah apapun keadaannya.

"Mau yang kaya, yang miskin, ada di panti asuhan atau di luar, semua harus sekolah. Itu perintah Bapak Presiden," kata Agus.

Agus menyebutkan bahwa masih ada lebih dari 4 juta anak Indonesia yang tidak bersekolah, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk menjawab tantangan itu, Prabowo telah menginstruksikan Kemensos membangun Sekolah Rakyat.

Melalui Sekolah Rakyat, anak putus sekolah mampu melanjutkan pendidikannya dan memutus rantai kemiskinan. Menurut Agus, dengan Sekolah Rakyat, Prabowo ingin memutus transmisi kemiskinan dengan pendidikan dan menginginkan supaya anak-anak di masa depan menjadi anak yang hebat serta mandiri.

"Sebagai jalan menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata Agus.

Selain pendidikan, Agus juga menyampaikan program prioritas nasional seperti cek kesehatan gratis, makan bergizi gratis dan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih digalakkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam kesempatan ini, Agus Jabo juga menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp 298,5 juta yang terdiri dari:

• Pemenuhan Hidup Layak untuk 37 anak senilai Rp 133,2 juta.
• Alat Bantu Disabilitas untuk 46 penerima manfaat dengan nominal Rp 97,6 juta.
• Peralatan Terapi untuk Rumah Terapi senilai Rp 67,6 juta.

Selain dukungan bantuan untuk LKSA, Agus juga mengapresiasi peran pendamping dan pengasuh anak di LKSA yang disebutnya sebagai 'jembatan' mewujudkan impian. Menurut Agus, mereka sudah berjuang mengurus anak-anak dalam mewujudkan impiannya.

Agus juga memberikan semangat bagi anak-anak LKSA. Ia meminta anak-anak tersebut bercita-cita setinggi langit karena kalau terjatuh, akan jatuh di antara bintang-bintang.

"Itu amanat dari Presiden Soekarno," kata Agus.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Tegal, Ahmad Kholid menyampaikan apresiasi atas kehadiran Agus dan jajaran Kemensos yang menjadi energi baru bagi para pengasuh dan pendamping anak di Jawa Tengah dalam kegiatan Jambore. Menurut Ahmad, acara ini dapat membentuk kepribadian anak.

"Saya yakin dan percaya bahwa kegiatan Jambore seperti ini adalah salah satu media yang tepat untuk pembentukan karakter dan menjadi sarana penguatan nilai-nilai gotong royong, sportifitas, serta memperluas wawasan sosial anak-anak," kata Ahmad.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Jateng Imam Maskur mengungkapkan bahwa Pemprov setiap tahun mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung 681 LKSA. Setiap tahunnya, Dinsos Jateng mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3,6 miliar untuk agenda ini.

"Kami juga akan terus berupaya semaksimal mungkin memberikan kontribusi untuk membantu teman-teman pengelola LKSA yang ada di Jawa Tengah." kata Imam.

Dari sisi pihak mitra, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Teguh Triyono menyampaikan upaya untuk terus bersinergi dengan LKSA, terutama dalam literasi keuangan dan digitalisasi sistem pembayaran. BI Jateng memberikan edukasi mengenali keaslian Rupiah, memperlakukan Rupiah (dengan baik) dan layanan bertransaksi termasuk kaitannya digitalisasi sistem pembayaran.

Jambore ini menjadi sarana bertumbuh bagi anak-anak dari berbagai LKSA di Jateng. Selama kegiatan, mereka mengikuti sesi edukatif dan rekreatif yang dirancang untuk memperkuat karakter, meningkatkan solidaritas, serta membangun kepercayaan diri. Salah satu peserta dari LKSA Kaliangkrik Magelang Rahma (14), mengungkapkan kegembiraannya dapat terlibat dalam Jambore.

Rahma berharap dapat ikut kembali di Jambore berikutnya. Ia pun mengaku bersyukur karena mendapatkan banyak pengalaman dan bertemu teman baru sekaligus bisa tahu tempat wisata yang indah.

"Senang juga bisa bertemu langsung Pak Wamen yang tadi memberikan bantuan. Semoga ketemu lagi di acara seperti ini," pungkasnya.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial