Data dan Fakta Polda Metro Berantas Ormas di Jakarta dan Sekitarnya

6 days ago 17
Jakarta -

Operasi pemberantasan premanisme yang digelar Polda Metro Jaya di wilayah Jakarta dan sekitarnya telah usai. Ribuan pelaku premanisme hingga kejahatan jalanan diamankan polisi dalam operasi tersebut.

Sejumlah pelaku premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) hingga debt collector yang meresahkan digulung polisi dalam operasi tersebut. Operasi yang bersandikan 'Operasi Berantas Jaya 2025' itu digelar pada tanggal 9-23 Mei 2025.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menegaskan meskipun Operasi Berantas Jaya ini dinyatakan usai, akan tetapi penindakan terhadap pelaku premanisme yang meresahkan masyarakat akan terus ditindak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun operasi pemberantasan preman telah berakhir tanggal 23 Mei kemarin, namun Bapak Kapolda Metro Jaya mengingatkan bahwa sasaran pemberantasan preman terus dilakukan melalui kegiatan rutin yang ditingkatkan," ujar Kombes Ade Ary di Jakarta, Senin (26/5).

Polda Metro Jaya bersama jajaran polres dan polsek akan terus melakukan upaya pemberantasan premanisme. Selain upaya preemtif dengan memberikan penyuluhan dan imbauan, Polda Metro Jaya akan terus meningkatkan kehadiran polisi dengan kegiatan patroli.

"Kegiatan patroli hingga penegakan hukum apabila ada laporan dari masyarakat terkait gangguan premanisme yang merugikan dan merupakan peristiwa pidana," imbuhnya.

Ade Ary mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu-ragu menghubungi hotline 110 atau lapor ke polisi apabila diganggu preman. Polda Metro Jaya memastikan polisi hadir 24 jam bagi masyarakat.

"Jangan ragu dan segan untuk melaporkan kepada kami, bisa langsung ke 110 ataupun kepada rekan-rekan kami yang ada di lapangan. Polda Metro Jaya hadir 24 jam di lapangan, masyarakat tidak perlu khawatir untuk memberikan rasa aman," tuturnya.

Berikut data dan fakta-fakta operasi premanisme di Jakarta dan sekitarnya, dirangkum detikcom, Selasa (27/5/2025).

1. Sebanyak 3.599 Orang Ditangkap

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes I Ketut Gede Wijatmika mengatakan pihaknya mengamankan lebih dari 3.000 orang dalam operasi premanisme ini. Beberapa di antaranya ditahan polisi karena terlibat dalam tindak pidana.

"Kita amankan ada kurang lebih sebanyak 3.599 orang yang terlibat dalam kasus premanisme ini," ujar Kombes Ketut, Senin (26/5).

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers Operasi Berantas Jaya 2025. Foto: Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers Operasi Berantas Jaya 2025. (Foto: dok. Polda Metro)


2. Jumlah Tersangka 348 Orang

Dari total 3.599 orang yang diamankan, 300-an orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Sisanya, sebanyak 3.251 orang dilakukan pembinaan oleh pihak kepolisian.

"Dari 3.599 orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka sebanyak 348 orang," imbuhnya.


3. Pemerasan Berkedok Ormas-Debt Collector

Kombes Ketut mengungkapkan dari 3 ribu lebih yang diamankan, puluhan orang di antaranya merupakan anggota hingga ketua ormas. Mereka melakukan aksi premanisme dengan kedok ormas.

"Dalam operasi ini kita juga menetapkan 56 orang premanisme yang berkedok ormas, dengan rincian ormas PP (Pemuda Pancasila) sebanyak 31 orang, FBR (Forum Betawi Rempug) sebanyak 10 orang, Trinusa 11 orang, DPPKB ada 1 orang, GNBI ada 1 orang, GRIB ada 1 orang, GIBAS 1 orang," imbuhnya.

Selain itu, sebagaian kecil lainnya diamankan karena melakukan aksi premanisme berkedok debt collector atau 'Mata Elang.

"Selain itu juga kita menangkap 3 orang pelaku premanisme yang berkedok debt collector, tiga lainnya dari leasing," ucapnya.

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers Operasi Berantas Jaya 2025.Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers Operasi Berantas Jaya 2025. Sejumlah barang bukti digelar (Rizky Adha Mahendra/detikcom)


4. Ribuan Posko Ormas Ditertibkan

Operasi Berantas Jaya yang digelar selama 14 hari telah berakhir pada 23 Mei 2025. Selain menangkap ribuan orang pelaku premanisme, polisi bersama instansi lain menertibkan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas).

Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda Metro Jaya Kombes Kombes I Ketut Gede Wijatmika mengatakan atribut ormas tersebut ditertibkan karena mengganggu ruang publik.

"Hasilnya adalah sebanyak 1.801 atribut ormas, yaitu berupa spanduk maupun bendera yang dipasang di ruang publik yang telah kami tertibkan," lanjutnya.

5. Barang Bukti Atribut Ormas-Sajam

Polda Metro Jaya menyita 372 barang bukti dalam operasi ini, antara lain 93 bilah sajam, 89 kendaraan roda dua, 4 kendaraan roda empat, 137 unit handphone, 1 laptop, 2 karcis yang digunakan oleh kelompok tertentu dalam pungutan liarnya.

"Serta 20 kartu tanda anggota ormas, 6 jaket ormas, 9 buah sertifikat kaderisasi ormas, 1 buah rekening bank, serta uang tunai Rp 85.247.500," imbuhnya.

Baca selanjutnya soal pimpinan ormas

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra memperlihatkan tampang Ketua MPC Pemuda Pancasila, Muhammad Reza, DPO kasus intimidasi di RSUD Tangsel. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra memperlihatkan tampang Ketua MPC Pemuda Pancasila, Muhammad Reza, DPO kasus intimidasi di RSUD Tangsel. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)

6. Ketua Ormas PP Tangsel Diburu-Positif Narkoba

Kelompok ormas menjadi salah satu sasaran dalam Operasi Berantas Jaya ini. Salah satunya adalah Pemuda Pancasila (PP) yang menguasai lahan parkir di RSUD Tangsel.

Polda Metro Jaya menetapkan 30 anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP) Tangerang Selatan sebagai tersangka dalam kasus intimidasi dan kekerasan di RSU Tangerang Selatan. Selain itu, polisi menetapkan Ketua MPC Pemuda Pancasila Tangerang Selatan, Muhammad Reza alias AO atau MR, dalam perkara tersebut.

"Kami sudah menetapkan tersangka terhadap Ketua PP Tangsel dan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan kami tetapkan sebagai DPO," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/5).

Pada kesempatan itu Kombes Wira memperlihatkan foto Muhammad Reza buron kasus intimidasi dan kekerasan di RSUD Tangsel.

"Ini adalah foto Ketua PP Tangerang Selatan dengan inisial MR," sambung Wira.

Sementara itu, Ketua GRIB Jaya yang menguasai lahan milik BMKG di Tangsel ditetapkan sebagai tersangka. Dia dites urine dan hasilmnya positif narkoba.

"Terhadap Ketua GRIB Jaya Tangsel yang kemarin kedapatan positif narkoba," imbuh Wira.

7. Duit Hasil Pungli Ormas Capai Miliaran

Dirkrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan hasil pemerasan hingga pungli yang dilakukan ormas dengan kedok 'uang parkir' hingga 'uang keamanan'. Bertahun-tahun mereka operasi, duit miliaran telah diraupnya.

Misalkan saja, ormas Pemuda Pancasila yang telah menguasai parkiran RSUD Tangsel sejak 2017. Selama sekitar 7 tahunan mereka mengelola parkir di lokasi secara ilegal, uang hampir Rp 7 miliar diperoleh oleh ormas PP ini.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan Pemuda Pancasila menguasai area parkir RSUD Tangsel itu sejak 2017. Mereka memungut Rp 3.000 untuk kendaraan sepeda motor dan Rp 5.000 untuk kendaraan roda empat (mobil).

"Bahwa dalam pengelolaan lahan parkir selama ini oleh ormas PP, mulai dari tahun 2017 sampai kemarin tanggal 21 Mei 2025, kami kemarin membuat penghitungan rata-rata jumlah kendaraan dalam satu hari jenis roda 2 itu berkisar 600 lebih dalam sehari, sedangkan kendaraan roda empat bisa lebih dari 107 kendaraan," jelas Kombes Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/5/2025).

Estimasi polisi, apabila dalam satu hari itu ormas menarik parkir Rp 3.000 untuk motor dan Rp 4.500 untuk mobil, dalam sehari ormas Pemuda Pancasila mendapatkan Rp 2.281.500 per hari.

"Sehingga jika diakumulasi setahun bisa mendapat angka Rp 1 miliar dan ini berlangsung dari 2017," katanya.

Apabila dihitung sejak 2017 hingga 21 Mei 2025, maka uang yang dikantongi Pemuda Pancasila dari hasil menguasai lahan parkiran di RSUD Tangsel mencapai miliaran rupiah.

"Kemudian, berdasarkan hasil pendalaman, kalau kita hitung dari 2017 sampai sekarang, mungkin sudah dapat Rp 7 miliar lebih hasil dari mengelola parkir di RSUD Tangsel," ungkapnya.

Sama halnya dengan ormas Trinusa yang menguasai pasar Sentra Grosir Cikarang (SGC) Bekasi. Selama lima tahun beroperasi, mereka meraup Rp 5 miliar dari hasil pungli berdalih 'uang keamanan'.

"Total pendapatan apabila kita hitung dari tahun 2020 sampai dengan 2025, kami mencoba hitung khususnya yang di pasar SGC sekarang mencapai angka Rp 5,8 miliar," pungkasnya,

(mea/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial