Jakarta, CNN Indonesia --
Tak pernah terbayang di benak Chip Wilson bahwa ia akan menjadi konglomerat berkat jualan celana yoga.
Saat mendirikan Lululemon pada 1998 silam, ia hanya berpikir ingin menciptakan pakaian yoga yang nyaman dan sempurna dipakai oleh wanita.
Berdasarkan estimasi Forbes, Minggu (23/11), total kekayaan Wilson mencapai US$5,9 miliar atau sekitar Rp98,3 triliun (asumsi kurs Rp16.670 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumpukan harta itu membuat Wilson menempati peringkat ke-636 orang terkaya di dunia versi Realtime Billionaires Forbes.
Lantas bagaimana perjalanan hidup Wilson hingga berhasil menjadikannya raja "pakaian yoga" dunia?
Dilansir dari berbagai sumber, Dennis J "Chip" Wilson lahir di Los Angeles, California, AS, pada 25 April 1955.
Ia dibesarkan di keluarga atlet. Ayahnya, Dennis Wilson, adalah atlet hoki dan sepakbola Amerika (American football).
Ibunya, Ruth Noel, seorang atlet senam yang gemar menjahit. Dari sang ibulah, Wilson mulai mengenal beragam jenis bahan kain.
Wilson menghabiskan masa kecilnya di Calgary, Alberta, Canada. Sejak kecil, ia memiliki minat yang tinggi pada olah raga mulai dari berenang hingga snowboarding.
"Saya lahir di California dan pindah ke Calgary, Alberta pada usia 5 tahun," ujar Wilson dalam laman chipwilson.com.
Saat usia 12 tahun, orang tua Wilson bercerai.
Setelah lulus dari sekolah menengah, Wilson sempat kuliah di Universitas Alberta di Edmonton, Canada, pada 1973. Namun, ia memutuskan untuk cuti karena mendapat peluang bekerja di perusahaan minyak di Alaska pada 1975.
Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Universitas Calgary dan meraih gelar sarjana ekonomi pada 1979.
Kemudian, Wilson mendirikan bisnis ritel perlengkapan selancar hingga snowboard Westbeach Surf Inc.
"Saya meraih gelar S1 di bidang ekonomi di Universitas Calgary pada tahun 1979, kemudian bekerja sebagai ekonom sambil memulai perusahaan pertama saya Westbeach Surf Company," ujarnya.
Dari usaha ritel pertamanya itu, Wilson belajar berbisnis. Lantaran tak bisa menjual celana baggy dengan motif liar di pedagang grosir, ia harus membuka toko ritel sendiri.
"Karena saya memiliki pabrik dan toko sendiri, saya mengambil keuntungan tiga kali lipat dan menciptakan ritel vertikal. Pada tahun 1985, saya pindah ke Toronto untuk mendirikan toko dan membuka cabang di pesisir timur," ujarnya.
Perusahaan pertamanya itu terbilang sukses dan berhasil bertahan lebih dari seperempat abad sebelum Wilson jual pada 1997. Saat dijual, Westbeach tidak hanya menjadi ritel perlengkapan selancar, tetapi sudah ekspansi ke olah raga snowboard dan skateboard.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Wilson mengambil banyak inspirasi dari sejumlah buku mulai dari 'Seven Habits of Highly Effective People' hingga 'The Psychology of Achievement'.
"Saya menghabiskan tahun 1997 dengan membaca 100 buku bisnis dan pengembangan diri teratas dan mengembangkan teori bisnis baru untuk 'memberi tanpa mengharapkan imbalan'," kenangnya.
Pada 1997, penggemar petinju Muhammad Ali ini mendirikan perusahaan celana yoga dengan mengusung jenama Lululemon. Kala itu, ia melihat penggemar olah raga itu membutuhkan pakaian yang nyaman dan trendy dikenakan.
Tak disangka, Lululemon menjadi merek apparel yoga yang populer. Pada 2007, Wilson membawa perusahaan athleisure itu melantai di bursa saham. Namun, setelah perusahaan IPO, Wilson tak lagi menjadi CEO.
"Saya penjual yang buruk, tetapi saya tahu cara membuat produk terbaik di dunia dan menentukan harga agar bisa terjual dalam jumlah banyak. Saya pikir seorang wirausahawan adalah seseorang yang terlalu tidak kompeten untuk bekerja untuk orang lain dan terdorong untuk mewujudkan ide-ide yang tidak populer," ujarnya.
Pada 2013, Wilson mengundurkan diri sebagai chairman perusahaan. Selang dua tahun, ia sepenuhnya melepas keterlibatan di bisnis itu.
Kendati demikian, Wilson tetap menjadi pemegang saham individual mayoritas dengan porsi 7 persen.
Pada 2018, Wilson membeli 20 saham Amer Sports yang bermitra dengan Anta Sport (perusahaan atletik terbesar di China), Tencent, dan Fountainvest. Amer Sports adalah pemegang merek Salomon, Arc'teryx dan Wilson.
Saat ini, Wilson menghabiskan waktu bersama istrinya, Shannon Wilson, dan kelima anaknya.
Bersama keluarganya, Wilson kini mengawasi House of Wilson, yang mengelola aset keluarga, usaha bisnis, dan kegiatan filantropi.
(sfr/pta)

1 hour ago
2



























